Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 14:08 WIB | Jumat, 08 Januari 2021

Laporan CEP: Daftar Ekstremis Paling Berbahaya di Dunia

Laporan CEP: Daftar Ekstremis Paling Berbahaya di Dunia
Hassan Nasrallah, kepala gerakan Muslim Syiah Hizbullah, menyampaikan pidato di televisi dari lokasi yang dirahasiakan di Lebanon. (Foto: dok. AFP)
Laporan CEP: Daftar Ekstremis Paling Berbahaya di Dunia
Selebaran penghargaan Departemen Luar Negeri AS untuk Al-Mawla. (Departemen Luar Negeri AS)
Laporan CEP: Daftar Ekstremis Paling Berbahaya di Dunia
Pemimpin tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh, memberi isyarat saat berbicara selama kunjungannya di kamp pengungsi Palestina di Ain El Hilweh di Sidon, Lebanon pada 6 September 2020. (Foto: dok. Reuters)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Counter Extremism Project (CEP), sebuah lembaga yang memantau kelompok ekstremis membuat laporan tentang 20 orang yang dinilai sebagai ekstremis paling berbahaya. 

Di antara mereka yang disebutkan adalah pemimpin Hizbullah yang berbasis di Lebanon, Hassan Nasrallah, khalifah ISIS saat ini Amir Muhammad Sa'id Abdal-Rahman Al-Mawla, dan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.

CEP dalam laporan yang dipublikasikan di situs webnya berjudul “The Top 20 Most Dangerous Extremists Around the World” mendaftar 20 orang yang teratas sebagai 'Ekstremis Paling Berbahaya.' 

Mereka sebagai individu dari berbagai spektrum ideologi dan keyakinan, termasuk dari ISIS (Islamic State of Iraq and Syira), Ikhwanul Muslimin yang di Mesir, dan Ma Ba Tha, kelompok Buddha anti Muslim di Myanmar. Semua dianggap sebagai ancaman besar bagi keamanan internasional, menurut laporan itu.

Peringkat Pertama.Di antara mereka yang dinilai paling berbahaya adalah pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah yang menduduki peringkat pertama, karena dia membentuk Hizbullah menjadi kekuatan politik yang dominan di Lebanon, dan merupakan "kekuatan pendorong" di balik operasi militernya.

"Sebelum serangan 11 September 2001, Hizbullah bertanggung jawab atas lebih banyak kasus kematian orang Amerika di seluruh dunia daripada organisasi lain," tambah laporan itu.

Peringkat Keduaadalah Khalifah ISIS saat ini, Amir Muhammad Sa'id Abdal-Rahman Al-Mawla menempati peringkat kedua dalam daftar tersebut. Dia warga negara Irak. Al-Mawla menggantikan Abu Bakr Al-Baghdadi sebagai pemimpin ISIS pada tahun 2019.

"Dia adalah pemimpin teroris senior di organisasi pendahulu ISIS, Al-Qaeda di Irak, dan terus naik pangkat di ISIS," kata CEP. Dilaporkan bahwa Al-Mawla telah mendorong penculikan, pembantaian, dan perdagangan anggota kelompok minoritas agama Yazidi di Irak.

Peringkat Ketigaadalah pemimpin tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh. Dia adalah kepala politik Hamas, menduduki peringkat ketiga dalam laporan itu.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, memecat Haniyeh sebagai perdana menteri pada Juni 2007 menyusul bentrokan antara pasukan Hamas dan Fatah. Haniyeh menolak menerima pemecatannya dan malah mengusir Fatah dan Otoritas Palestina (PA) dari wilayah Gaza.

Departemen Keuangan Amerika Serikat memasukkan Ismail Haniyeh dalam daftar Teroris Global yang Ditunjuk Khusus pada 31 Januari 2018.

Peringkat Keempatadalah Beate Zchape, anggota organisasi Bawah Tanah Sosialis Nasional di Jerman.  Zschape, bersama dengan Uwe Mundlos dan Uwe Bohnhardt, mendirikan National Socialist Underground (Nationalsozialistischer Untergrund atau NSU), sebuah organisasi teroris sayap kanan dan neo Nazi pada awal 1990-an. 

Zschape menyerahkan dirinya kepada pihak berwenang pada tahun 2011, menyusul perampokan yang gagal yang mengarah pada penemuan kelompok itu. Dia diadili pada Mei 2013, di mana dia didakwa dengan pembunuhan 10 imigran dan keanggotaan dalam organisasi teroris. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 11 Juli, 2018.

Peringkat Kelimadari kelompok ideolog Ikhwanul Muslimin. Dalam laporan itu, Yusuf Al-Qaradawi, ulama Islam dan kepala ideolog tidak resmi Ikhwanul Muslimin, menempati peringkat kelima dalam daftar.

Qaradawi telah dilarang di AS, Prancis, dan Inggris karena pandangan ekstremisnya. Dia telah ditetapkan sebagai teroris oleh Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Aarab, dan Bahrain.

Peringkat Keenamadalah Stanislav Anatolyevich Vorobyev, pendiri Gerakan Kekaisaran Rusia (RIM). Dia juga dikenal sebagai Vorobyov Stanislav Anatolyevich, Stanislav Vorobev, Stanislav Vorobyov.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menunjuk Stanislav Anatolyevich Vorobyev sebagai Teroris yang Ditunjuk Khusus pada 6 April 2020. Dan juga menetapkan Gerakan Kekaisaran Rusia sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus pada 27 Maret 2020. 

Vorobyev adalah Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT) oleh Departemen Luar Negeri AS, dan dia bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan bergaya paramiliter kepada neo Nazi dan supremasi kulit putih. Vorobyev dilaporkan mendirikan RIM pada tahun 2002. RIM berupaya menciptakan "negara mono-etnis" yang dipimpin oleh "monarki otokratis Rusia", lebih disukai keturunan dari dinasti Romanov yang memimpin Rusia sebelum revolusi 1917. 

RIM telah dikaitkan dengan serangan dan pembunuhan di Eropa dan Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir. Pada akhir 2016 dan awal 2017, tiga anggota Gerakan Perlawanan Nordik sayap kanan ekstrim melakukan serangkaian pemboman di Swedia. 

Peringkat Ketujuhadalah pemimpin Buddha anti Muslim, Ashin Wirathu. Laporan itu menambahkan bahwa Wirathu adalah pemimpin kelompok Buddha anti Muslim, dan dia secara teratur meminta umat Buddha Myanmar untuk memboikot bisnis Muslim dan telah memperingatkan bahwa Muslim Myanmar ingin, "mengambil alih negara kami, dan menjadikannya negara Islam yang jahat."

Wirathu sebelumnya menjalani hukuman penjara hampir satu dekade karena mengobarkan konflik agama, meskipun ia dibebaskan pada tahun 2012. Ekstremis dan pesan konspirasi Wirathu dijual dalam bentuk DVD dan CD di seluruh Myanmar.

Peringkat Kedelapanadalah Jehad Serwan Mostafa, warga negara AS berpangkat tertinggi yang berperang sebagai pengawas dalam kelompok Al-Shabaab.

Peringkat Kesembilanadalah Martin Sellner, pemimpin “Generation Identity's Austria,” dan pemimpin “Defend Europe.”

Peringkat Kesepuluhadalah Sekretaris Jenderal Kata'ib Hezbollah, Ahmad al-Hamidawi. Dia adalah sekretaris jenderal dari milisi Irak yang didukung Iran, Kata'ib Hezbollah. (counterextremism.com/Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home