Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 07:23 WIB | Senin, 04 April 2016

Latgab PPRC Tanda Keseriusan TNI Amankan NKRI

Latihan PPRC TNI yang dilaksanakan kali ini merupakan tanda keseriusan TNI dalam mengamankan wilayah NKRI. (Foto: Puspen TNI)

TARAKAN, SATUHARAPAN.COM – Pangkostrad selaku Panglima Komando Operasi TNI, Letjen TNI Edy Rahmayadi, mengatakan, latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat Tentara Nasional Indonesia (PPRC TNI) yang dilaksanakan kali ini merupakan tanda keseriusan TNI dalam mengamankan wilayah NKRI.

“Apabila ada gangguan nyata, terdeteksi maupun tidak terdeteksi, akan kita antisipasi dengan PPRC TNI di wilayah NKRI,” kata Pangkostrad dalam latihan PPRC TNI di Tarakan, Kalimantan Utara, hari Minggu (3/4).

Pangkostrad mengatakan latihan itu diselenggarakan untuk memberikan pemanasan kepada prajurit di sektor Kalimantan Utara dalam rangka uji coba Rencana Operasi Pangdam VI/Mulawarman.

“PPRC TNI memiliki tujuh kemampuan spesialis dalam melakukan operasi pembebasan sandera di berbagai kondisi medan, seperti pembajakan di pesawat, kapal laut, kereta api, gedung, bus, hutan, dan objek vital kilang minyak,” kata dia.

Latihan PPRC TNI melibatkan 500 prajurit TNI, dan dalam simulasi dilaksanakan operasi pembebasan sandera di atas kapal laut dan di darat yang dilakukan para perompak. Demo pembebasan sandera di laut dimulai dengan dua unit Sea Rider yang melakukan manuver untuk melakukan penyerbuan sebuah kapal yang dibajak perompak, dilanjutkan fast rope pasukan elite TNI dari sebuah helikopter untuk membantu penyerbuan.

Sementara, kata Edy Rahmayadi, pembebasan sandera di darat dimulai dengan penerjunan pasukan free fall yang terdiri atas lima satuan elite TNI menggunakan pesawat CN-295 menuju sasaran untuk melakukan pengamanan daerah operasi.

Kemudian, lanjut Edy Rahmayadi, setelah pasukan free fall menguasai wilayah selanjutnya diturunkan pasukan khusus gabungan TNI dengan metode mobil udara untuk melaksanakan operasi pembebasan sandera yang berada di darat. Demo tersebut memperlihatkan ketangkasan dan kecepatan TNI dalam melaksanakan suatu operasi pembebasan sandera yang diakhiri dengan penghancuran instalasi markas musuh.

Dalam latihan itu, kata Edy Rahmayadi, dalam pembebasan sandera TNI mengerahkan beberapa alutsista TNI, yaitu lima Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), tiga helikopter dan satu pesawat CN-295. Kelima KRI tersebut yaitu KRI Surabaya-591, KRI Ajak-653, KRI Ahmad Yani-351, KRI Mandau-621, KRI Badau-841. Sementara lima pasukan elite TNI yang dilibatkan adalah Unit Gultor dari Kopassus, Unit Ton Taipur dari Kostrad, Kopaska dari TNI AL, Denjaka dari Marinir, dan Den Bravo dari Paskhas TNI AU.

Turut hadir dalam latihan tersebut, antara lain Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono SIP, Pangdiv I Mayjen TNI Sudirman, Danlantamal XIII Tarakan Laksma TNI Wahyudi H Dwiyono MM, Danguspurlatim Laksma TNI ING Ariawan SE MM, Wakakor Brimob Brigjen Pol Anang, Danlanud Tarakan Kolonel Pnb Umar Fathurrohman SIP, dan beberapa pejabat TNI dari tiga matra. (PR)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home