Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 19:45 WIB | Sabtu, 11 Desember 2021

Ledakan di Gudang Senjata Palestina di Tirus, Lebanon

Ledakan di Gudang Senjata Palestina di Tirus, Lebanon
Militan Hamas Palestina mengendarai truk saat mereka memamerkan roket di Rafah, di Jalur Gaza selatan, pada 28 Mei 2021. (Foto: dok. Reuters)
Ledakan di Gudang Senjata Palestina di Tirus, Lebanon
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres berpidato di UNGA di New York. (Foto: dok. AFP)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Sebuah ledakan besar mengguncang sebuah kamp Palestina di kota pelabuhan Tirus di Lebanon selatan pada hari Jumat (10/12) malam, kata sumber Palestina di dalam kamp dan sumber keamanan dikutip Reuters.

Ledakan itu terjadi di sebuah gudang senjata yang dilaporkan milik kelompok militan Palestina Hamas yang mempertahankan kehadirannya di sejumlah kamp Palestina di Lebanon, kata sumber Palestina dan media lokal melaporkan.

Sumber keamanan tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang ledakan tersebut.

Dilaporkan bahwa tentara Lebanon dengan cepat mengepung daerah itu, menurut Kantor Berita Nasional (NNA) yang dikelola pemerintah Lebanon. NNA juga melaporkan adanya korban tewas dan cedera akibat ledakan tersebut, namun tidak dijelaskan lebih rinci.

Kunjungan ke Lebanon

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, akan melakukan perjalanan ke Lebanon akhir bulan ini untuk menyatakan dukungan bagi negara yang dilanda krisis itu, menurut sumber-sumber diplomatik mengatakan hari Jumat (10/12).

Sementara itu, sumber kepresidenan Prancis mengatakan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengundang Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, untuk mengunjungi kerajaan.

“(Prancis) dan Arab Saudi memiliki sejumlah proyek untuk mendukung Lebanon berdasarkan syarat tertentu,” kata sumber di istana Elysee dikutip Al Arabiya.

Saat berada di Arab Saudi awal bulan ini, Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Putra Mahkota Saudi mengadakan pembicaraan telepon dengan Mikati yang menyatakan kesediaan untuk membantu jika reformasi tertentu dilaksanakan dan persyaratan lainnya terpenuhi.

Hubungan telah memburuk antara Beirut dan negara-negara Teluk, yang telah menggelontorkan miliaran dolar ke Lebanon selama bertahun-tahun, menyusul meningkatnya peran dan kekuasaan yang diberikan kepada Hizbullah yang didukung Iran.

Tetapi korupsi yang merajalela selama beberapa dekade dan salah urus dana publik menyebabkan jatuhnya pound Lebanon dan diperkirakan 80 persen penduduk lokal hidup dalam kemiskinan, menurut PBB.

Sekjen PBB akan pergi ke Lebanon pada 19-22 Desember. “Dia akan menyatakan dukungan untuk Lebanon,” kata seorang sumber diplomatik.

Guterres diperkirakan tidak akan mengunjungi negara lain di kawasan itu selama perjalanannya yang akan datang.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home