Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:48 WIB | Senin, 11 Mei 2015

Legislator: BPJS Kesehatan Perlu Sosialisasi Langsung

Iluistrasi: info BPJS. (Foto: pattiro.org)

BANDUNG, SATUHARAPAN.COM  - BPJS Kesehatan harus terlibat sosialisasi langsung di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan pemahaman lebih optimal, terkait program dan kondisi terkini layanan jaminan sosial kesehatan itu.

"BPJS harus ikut terjun di tengah masyarakat. Selama ini terkesan layanan insan BPJS itu sebatas di loket-loket pendaftaran dan layanan saja," kata Anggota Komisi 5 DPRD Jawa Barat, Maman Abdurrahman di Bandung, Minggu (10/5).

Ia mengatakan, sosialisasi tentang BPJS terhadap masyarakat tidak jelas, mayoritas dilakukan oleh dinas kesehatan di kabupaten/kota.

Pegawai BPJS termasuk minim menyosialisasikan kepada masyarakat, sementara BPJS adalah instansi vertikal di pusat.

"Saya kira bila BPJS memiliki tim khusus untuk sosialisasi langsung kepada masyarakat itu akan lebih baik dan efektif, semua informasi layanan dan kendala bisa tersampaikan kepada masyarakat," katanya.

Salah satu contoh, masih banyak pasien yang langsung pergi ke rumah sakit besar untuk berobat, tanpa melalui puskesmas terlebih dahulu. Di sisi lain rumah sakit tidak bisa menolak pasien yang tiba ruang gawat darurat.

"Sosialisasi tentang tingkatan layanan BPJS Kesehatan di fasilitas kesehatan itu perlu lebih ditingkatkan, dan tim BPJS akan lebih efektif menyampaikannya," kata Maman.

Hal senada juga disebutkan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Alma Luciati, yang menyebutkan setengah dari jumlah pasien yang berobat jalan ke rumah sakit, adalah penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dan bisa dilayani di Puskesmas terdekat.

"Menurut aturan BPJS Kesehatan ada 140 fasilitas kesehatan yang harus melayani, dan tidak boleh langsung ke rumah sakit dulu," katanya.

Artinya kata dia, seharusnya pasien harus melewati tahapan pelayanan, dan itu perlu ada kesadaran dari masyarakat. Itu perlu sosialisasi menerus dengan kadar yang lebih efektif lagi.

"Masyarakat pun belum paham tentang hal itu. Jangan menganggap peserta BPJS itu orang sudah tahu semuanya,” Maman Abdurahman menambahkan.(Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home