Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 11:40 WIB | Senin, 14 November 2016

Legislator Minta Kepolisian Bongkar Skenario Bom Samarinda

Ilustrasi. Gereja Oikoumene, Samarinda. (Foto: kemenag.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi VIII DPR RI ‎Khatibul Umam Wiranu m‎eminta pihak kepolisian dan aparat penegak hukum untuk secapatnya memproses hukum  pelaku pengeboman, serta pembuat skenario bom molotov di depan Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Samarinda Kalimantan Timur pada hari Minggu (13/11).‎

“Meminta pihak kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya untuk secapatnya memproses hukum  para pelaku pengeboman, serta pembuat skenario pengeboman, menghukum mereka seberat-beratnya sesuai Undang-undang anti Terorisme serta undang-undang lain yang berlaku,” kata Khatibul saat dihubungi wartawan di Jakarta, hari Senin (14/11).‎

Ketua Departemen Agama DPP Partai Demokrat ini mengecam dan mengutuk keras aksi pengeboman Gereja Oikumere Samarinda, yang dilakukan oleh orang-orang atau kelompok yang tidak berperi kemanusiaan, tidak beradab, dan tidak beragama.

“Tindakan mereka bertentangan dengan Pancasila, agama, konstitusi negara serta undang-undang," kata dia.

Menurut  Khatibul pelaku dan perencana tindakan pengeboman ini jelas punya motif adu domba antar pemeluk agama yang berbeda, membuat situasi sosial masyarakat  saling curiga, dan bisa menciptakan konflik sosial yang lebih luas.

“Sehingga aparat penegak hukum harus menemukan jejaring, mata rantai kelompok ini secara tuntas, agar tidak terjadi aksi pengeboman di tempat-tempat lain," kata dia.

Menurut Khatibul aksi teror yang kembali mengemuka ini menjadi pekerjaan pemerintah yang harus segera dituntaskan. Tindakan kekerasan dan aksi terorisme yang bersumber dari pemahaman keagamaan yang ekstrem harus dapat diantisipasi oleh pemerintah.

“Kementerian Agama RI khususnya harus mencari  jalan keluar, dan pendekatan persuasif, serta pendidikan keagamaan yang benar, menjadi pilihan yang harus diutamakan oleh pemerintah," kata dia.

Khatibul mengatakan untuk kesekian kali bangsa Indonesia menghadapi ujian berat aksi terorisme dalam bentuk pengeboman Gereja Oikumene Samarinda.

“Sungguh-sungguh sangat memilukan, menyedihkan, menyayat hati semua kita bangsa Indonesia dengan pengeboman ini yang mengakibatkan 1 korban balita meninggal Intan Marbun (3 tahun) dan korban anak-anak lainnya menderita luka bakar. Atas peristiwa ini,” katanya.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home