Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 07:34 WIB | Jumat, 04 Desember 2020

Letusan Masih Terus Terjadi di Gunung Ili Lewolotok

Gunung Ili Lewolotok di Lembata, NTT. (Foto: PVMBG)

LEMBATA, SATUHARAPAN.COM-Gunung Ili Lewotolok (1.623 meter dari permukaan laut) di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih terus mengalami erupsi hingga Kamis (3/12). Tinggi kolom abu teramati sekitar 200 meter di atas puncak.

Berdasarkan pantauaun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang berada di Pos Pengamatan Gunung api Ili Lewotolok, erupsi terjadi pada pukul 03.54 waktu setempat. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitude 5 mm dan berdurasi 25 detik.

“Erupsi disertai gemuruh lemah dan sinar api kurang lebih 20 meter di atas puncak kawah,” tulis Anselmus Bobyson Lamanepa dalam laporan hari Kamis (3/12), seperti keterangan tertulis BNPB.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata melaporkan jumlah warga yang mengungsi sebanyak 7.968 jiwa. Mereka tersebar di 19 titik pos penampungan dan rumah-rumah warga.

Pemerintah Kabupaten Lembata menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, terhitung pada 29 November 2020 hingga 12 Desember 2020. Penetapan ini tertuang di dalam Surat Keputusan Bupati Lembata Nomor 610 Tahun 2020, tertanggal 30 November 2020.

BNPB juga memberikan bantuan dana siap pakai sebesar satu miliar rupiah untuk penanganan darurat. Selain dana, BNPB menyediakan tenda pengungsi lima unit, fleksibel tank dua unit, family kits 2.000 paket, sandang 200 paket, perlengkapan bayi 500 paket, tambahan gizi 1.200 paket, tambahan lauk 1.200 lauk, makanan siap saji 1.200 paket, masker kain 200 lembar, matras 4.009 lembar dan selimut 5.500 lembar.

Erupsi gunung Ili Lewotolok terjadi pada Senin (30/11) sekitar pukul 08.33 waktu setempat. Tinggi kolom teramati 1.400 meter di atas puncak. Aktivias vulkanik masih terjadi hingga hari Kamis (3/12), dan tatus gunung api berada pada level III atau Siaga.

PVMBG merekomendasikan warga tidak melakukan kegiatan pada seluruh area dalam radius empat kilometer dari puncak gunung.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home