Lewat Majalah, Militan NIIS Akui Perbudak Yazidi
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Militan NIIS mengaku telah menangkap, memperbudak, dan menjual perempuan dan anak-anak Yazidi. Pegakuan ini ditulis dalam majalah Dabiq edisi terbaru yang telah diterbitkan oleh para ekstremis NIIS pada Minggu (12/10). Ratusan warga Yazidi baik laki-laki, perempuan, maupun anak-anak dari Irak sedang ditahan oleh militan NIIS di penahanan sementara.
Sementara itu, puluhan ribu orang Yazidi melarikan diri ke Pegunungan Sinjar. Hal ini menyebabkan banyak orang terdampar di sana selama berminggu-minggu, setelah serangan militan Agustus lalu. Ratusan tewas dalam serangan itu dan puluhan ribu melarikan diri, sebagian besar pergi ke Kurdi.
Kementerian Hak Asasi Manusia Irak mengatakan pada waktu itu bahwa ratusan perempuan diculik oleh militan. Beberapa di antaranya juga menuduh kelompok NIIS memperbudak dan menjual perempuan serta anak-anak Yazidi.
Isu dalam majalah Dabiq menyatakan bahwa "Keluarga Yazidi yang diperbudak sekarang dijual oleh tentara NIIS." Perempuan dan anak-anak Yazidi kemudian dibagi sesuai dengan Syariah para pejuang Negara Islam yang berpartisipasi dalam operasi Sinjar."
Dalam majalah tersebut, Mohammed al-Adnani juru bicara kelompok NIIS mengatakan, "Kami akan menaklukkan Roma Anda, mengistirahatkan salib Anda, dan memperbudak perempuan Anda," katanya.
Dilansir dari Human Rights Watch, salah satu majalah di New York dikabarkan bahwa militan telah memisahkan perempuan muda dan remaja dari keluarganya dan telah memaksa mereka untuk menikah dengan para militan tersebut.
Seorang wanita mengatakan kepada Human Rights Watch bahwa ia melihat militan NIIS seorang gadis remaja seharga $1.000 atau setara dengan Rp12,1 juta. (huffingtonpost.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK OTT Penyelenggara Negara di Kalsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Minggu (6/10) malam ...