Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Sabar Subekti 09:23 WIB | Rabu, 29 Maret 2023

Lima Bayi Komodo Menetas di Kebun Binatang Spanyol

Drakaris, bayi komodo berumur satu bulan, salah satu dari lima komodo yang lahir di Bioparc Fuengirola, beristirahat di sebuah terarium di Fuengirola, Spanyol selatan, 28 Maret 2023. (Foto: Reuters)

MADRID, SATUHARAPAN.COM-Lima tukik (anak) komodo menetas di sebuah kebun binatang di Spanyol, dan ini pembiakan pertama yang berhasil dari kadal terbesar di dunia, spesies yang terancam punah, di negara itu selama satu dekade.

"Ini adalah pencapaian besar bagi kita semua," kata Milagros Robledo, kepala departemen Herpetologi di kebun binatang Bioparc Fuengirola di Spanyol selatan dan menyebut dirinya sebagai "ibu" naga, kepada Reuters, hari Selasa (28/3).

Induk mereka, seekor betina berusia 13 tahun bernama Ora, bertelur 12 butir pada bulan Agustus. Lima dari selusin dipilih dan diinkubasi secara artifisial selama tujuh bulan.

“Itu adalah tugas yang hebat, sangat membosankan dan memakan waktu, tetapi tugas yang telah memberi kami banyak kepuasan,” kata Robledo, menambahkan bahwa tukik mewakili “masa depan yang penuh harapan” untuk spesies tersebut.

Tukik lebih ringan dari buah lemon dan lebih pendek dari kotak sepatu, tetapi suatu hari reptil kecil ini bisa mencapai panjang hampir tiga meter (10 kaki) dan berat hingga 70 kilogram (150 pon), dengan gigi tajam dan gigitan berbisa.

Pada tahun 2021, predator puncak yang berasal dari empat pulau di Indonesia ini ditambahkan ke “Daftar Merah” dari Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam, karena hanya tersisa sekitar 1.500 spesimen di habitat yang menghadapi ancaman perubahan iklim.

Induk bayi naga kawin pada 24 Juni tahun lalu, ketika orang Spanyol merayakan pesta St John. Yang pertama menetas diberi nama Juanito untuk menghormati tanggal pembuahan.

Saudara-saudara Juanito termasuk Fenix, dinamai demikian karena telur selamat dari kerusakan selama inkubasi, dan Drakaris, yang namanya merujuk pada serial fantasi populer George RR Martin “A Song of Ice and Fire.”

Di alam liar, komodo yang baru lahir cenderung berpindah ke puncak pohon dan tidak membutuhkan perawatan dari induk mereka, kata Robledo. Namun di penangkaran, mereka tinggal di terarium terpisah sehingga dokter hewan dapat memantau pertumbuhannya hingga bersatu kembali sebelum dipresentasikan ke publik. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home