Loading...
HAM
Penulis: Eben E. Siadari 11:26 WIB | Selasa, 15 Maret 2016

LIPI: Dialog dengan Papua Jangan Dianggap Tabu

Presiden Joko Widodo dalam sebuah kunjungan di Papua (Foto: setkab.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tim Kajian Papua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Tim Papua LIPI) menyerukan adanya dialog nasional sebagai salah satu pendekatan untuk mewujudkan perdamaian di Provinsi Papua dan Papua Barat.

"Pada kunjungan terakhir di Papua pada 2015 lalu, Presiden Joko Widodo sudah menyatakan kesediaannya untuk berdialog dengan siapa pun," kata Koordinator Tim Papua LIPI, Adriana Elizabeth, kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Namun, Adriana mengatakan hingga kini belum ada konsep dialog yang jelas yang akan dilakukan di Papua. Karena itu, Tim Papua LIPI mengusulkan dialog nasional sebagai media yang menghadirkan para pihak terkait secara inklusif untuk memahami dan membahas berbagai isu secara komprehensif demi perdamaian di Papua.

Sebelum dialog nasional dilakukan, pemerintah dan masyarakat Papua harus terlebih dahulu menentukan dan menyepakati tujuan utama dari dialog tersebut. Selanjutnya adalah menentukan pihak-pihak yang akan terlibat dalam dialog serta agenda, mekanisme dan mediator dialog.

"Dialog jangan lagi dianggap tabu. Selama ini ada ketakutan pemerintah bahwa dialog pasti arahnya adalah kemerdekaan Papua. Dialog nasional bukan untuk membicarakan posisi, tetapi membicarakan kepentingan yang berbeda yang selama ini menjadi akar permasalahan di Papua," tuturnya.

Adriana mengatakan konsep dialog nasional untuk mewujudkan perdamaian mungkin belum terlalu dikenal di Indonesia. Namun, dialog nasional sebenarnya sudah pernah dilakukan untuk menyelesaikan konflik di beberapa negara seperti Yaman, Tunisia, Sudan dan Libya.

Namun, dialog nasional dan mediasi damai bukan proses yang instan karena membangun kembali saling percaya antarpihak yang berkonflik memerlukan waktu, bahkan sangat mungkin dialog mengalami kegagalan.

"Apabila itu terjadi, maka proses dialog dapat dimulai kembali. Namun, harus ada pihak yang berupaya untuk memulai lagi," jelasnya. (Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home