LSM: Satu Juta Warga Suriah Hidup Terkepung
DEN HAAG, SATUHARAPAN.COM – Lebih dari satu juta warga Suriah hidup dalam pengepungan setelah perang yang telah berlangsung selama hampir lima tahun, menurut laporan LSM pada Selasa (09/02), memperingatkan krisis itu “jauh lebih parah” dari yang diakui pejabat PBB.
“Pengumpulan data oleh Siege Watch menunjukkan terdapat lebih dari satu juta warga Suriah yang terkepung di sejumlah lokasi di Damaskus, wilayah pinggiran Damaskus, Homs, Deir Ezzor dan provinsi Idlib,” menurut laporan yang diterbitkan sebuah kelompok Belanda dan organisasi asal Amerika Serikat (AS).
Laporan itu merinci 46 komunitas di seluruh Suriah tempat laporan itu menyatakan sebanyak 1.099.475 orang terkepung, dengan sebagian besar warga dikepung pasukan pro-Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Warga di area-area ini memiliki “risiko kematian yang tinggi” akibat berbagai kekurangan mulai dari kekurangan makanan hingga kekurangan listrik serta air bersih, menurut laporan tersebut.
“Skala krisis di area-area yang terkepung di Suriah jauh lebih parah dari yang diakui Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) PBB,” menurut laporan The Syria Institute yang berbasis di Washington dan PAX, organisasi perdamaian Belanda.
Sebelumnya, data terbaru PBB yang diterbitkan pada Januari menyebut jumlah warga yang terkepung sebanyak 486.700 orang, dengan lebih dari setengahnya berada area-area yang terkepung pasukan rezim.
Namun, data dari Siege Watch, proyek gabungan antara The Syria Institute dan PAX, menunjukkan “berlanjutnya hal-hal yang tidak dilaporkan terkait krisis pengepungan di Suriah” dalam laporan bulanan PBB.(Ant/AFP)
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...