Loading...
SAINS
Penulis: Martahan Lumban Gaol 15:49 WIB | Selasa, 09 Februari 2016

Luhut Ingin Freeport Kontribusi dalam Dunia Pendidikan Papua

Menko Polhukam, uhut Binsar Pandjaitan, saat mengikuti Rapat Kerja yang membahas Implementasi Otonomi Khusus Papua dengan Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, hari Selasa (9/2). (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan masyarakat di Provinsi Papua memiliki kecerdesan yang tidak kalah dengan masyarakat Indonesia di provinsi lainnya. Namun masalahnya, sarana dan prasarana pendidikan di Provinsi Papua sangat minim.

Dia pun menyarankan, agar PT Freeport Indonesia berkontribusi dalam dunia pendidikan di Provinsi Papua. "Banyak orang Papua yang pintar-pintar. Kenapa Freeport tidak buat boarding school di sana?," kata Luhut saat mengikuti Rapat Kerja yang membahas Implementasi Otonomi Khusus Papua dengan Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, hari Selasa (9/2).

Luhut pun menyinggung langkah PT Freeport Indonesia yang kerap memberikan keuntungan kepada kepala suku di Papua saja. Dana tersebut, menurutnya, tidak dirasakan rakyat Papua pada umumnya.

"(Freeport) ‎Jangan kasih ke kepala ‎suku saja, dia gunakan uangnya buat kawin dan pesta. Orang Papua jangan kritik kita saja, kita juga boleh kritik," ujarnya.

Secara makro, kata Luhut, pihaknya mengetahui keadaan secara langsung di Provinsi Papua. Menurutnya, aneh Papua yang memiliki dana otonomi khusus mencapai 53 triliun rupiah sejak tahun 2002 sampai 2015‎ tidak memiliki kualitas pendidikan yang baik.

"Kalian (Papua) punya ‎dana otsus, tapi tidak bisa bikin sekolah yang bagus. Kita mendorong pendidikan yang berkualitas," katanya.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home