Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 17:21 WIB | Kamis, 03 November 2016

Luhut: Kunjungan Jokowi ke Australia Penting bagi RI

Presiden Joko Widodo di hari terakhir berada di Laos adalah melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull di ASEM Villa, Viantiane Laos, Kamis 8 September 2016. (Foto: ksp.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Australia pada awal November 2016 merupakan kunjungan yang penting bagi Indonesia.

"Saya pikir itu merupakan kunjungan yang penting buat kita, Presiden kalau enggak keliru ke Perth juga ya," kata Luhut ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, hari Kamis (11/3).

Ia menyebutkan terkait kunjungan ke Australia, Menlu Retno Marsudi sudah membuat rancangan yang matang.

Ketika ditanya apakah akan membahas masalah Laut China Selatan, Luhut mengatakan Laut China Selatan seperti gadis cantik. "Pasti akan diomongin terus," katanya.

Sebelumnya Menlu Retno menyebutkan bahwa antara Indonesia dan Australia ada kesepakatan untuk memajukan kerja sama dalam sejumlah bidang.

"Antara Presiden Jokowi dengan PM Turnbull memiliki kesepakatan untuk memajukan kerjasama di bidang counter terorism," katanya.

Menlu menyebutkan ada beberapa hal yang sudah dilakukan dalam konteks tersebut di antaranya kerja sama dalam hal "capacity building", misalnya di Semarang ada Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation.

Selain itu kerja sama Indonesia dengan Australia dan Belanda dalam rangka "capacity building" untuk menghadang gerakan terorisme.

"Poin kedua adalah memajukan kerja sama dalam isu pertukaran informasi intelijen. Saya kira itu sudah maju dengan baik. Hal ketiga yang juga perlu kita majukan, dan itu dilakukan dengan beberapa negara lain, adalah saling berbagi informasi mengenai masalah legislasi nasional dalam konteks countering terorisme," katanya.

Negara Maritim Terbesar

Dalam kesempatan itu Luhut juga menyebutkan bahwa sebagai negara maritim terbesar di dunia, Indonesia menghadapi sejumlah masalah antara lain sampah plastik di laut.

"Ternyata sampah ini punya dampak luar biasa terhadap kesehatan, sampah itu dimakan ikan, nah ikan itu kita makan, nah itu kalau kita consume itu, itu akan berpengaruh pada kesehatan, mungkin long term mungkin mid term," katanya.

Ia menyebutkan itu harus dibersihkan, itu satu proyek super besar lagi itu, pembersihan sampah.

"Yang jelas Denmark dan negara-negara Eropa ingin membantu kita," katanya.(Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home