Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 20:59 WIB | Rabu, 14 September 2016

Luhut: Uji Amdal Proyek Reklamasi Sudah Selesai

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Panjaitan (kiri) bersama dengan Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Badrodin Haiti (kanan) saat memberikan keterangan kepada awak media usai menggelar pertemuan bersama dengan Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) di kantor Kementerian Polhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (3/9). Luhut membatah pertemuan tersebut tidak berkaitan dengan masalah pencopotan kepada Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso. (Foto:Dok.satuharapan.com/ Dedy Istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan reklamasi di Teluk Jakarta akan dilanjutkan karena beberapa persoalan sudah diselesaikan, termasuk uji Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).

“Mungkin ada beberapa surat yang harus mereka selesaikan saya rasa selesai dalam beberapa waktu ke depan,” kata Luhut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Rabu (14/9).

Luhut menjelaskan semua persyaratan yang diminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kepada pengembang juga akan segera dipenuhi sesuai jadwal. Kemudian terkait dengan keberadaan 12.000, akan difasilitasi dengan baik.

“Mereka dapat rumah, kemarin sudah dipaparkan. Mereka juga dapat untuk bantuan sekolah anaknya, banyak,” kata dia.

“Semua akan diurus dengan baik. Mereka akan dapat rumah, kemarin sudah dipaparkan. Kapal mereka sudah diberikan sekitar 1.900-an kapal”.

Luhut mengakui, memang para nelayan menjadi sulit melaut karena air laut sudah tercemar. Karenanya, mereka dipaksa melaut lebih jauh ke dalam.

“Karena itu sudah tercemar dari dulu. Jadi mereka akan melaut 10-12 km dari tempat sekarang. Mereka malah ada yang sudah melaut di Natuna," kata dia.

Luhut mengatakan tidak ada kepentingan apapun di dalam lanjutan proyek reklamasi itu. Yang ada hanya kepentingan nasional sebab rencana reklamasi sudah ada dari era Soeharto. Menurutnya kebutuhan air di Jakarta di masa mendatang akan minim lantaran permukaan tanah di Jakarta menurun 7,5 cm setiap tahunnya. Sehingga dengan adanya bendungan besar di pulau baru akan menampung air bersih untuk warga Jakarta.

“Sumber air kita kurang. Kalau bendungan jadi, dari hasil penelitian 2 meter kubik di bawah air asin sisanya di atas air yang bisa diproses jadi air minum. 45 meter kubik per detik akan biasa dipompa dasarnya sehingga kira-kira setara 40 persen kebutuhan air kita terpenuhi,” kata dia.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home