Loading...
BUDAYA
Penulis: Dewasasri M Wardani 08:37 WIB | Rabu, 29 Maret 2017

Mahasiswa Seni Skotlandia Sambut Antusias Pengajar Gamelan

Cathy Eastburn dan Komunitas Gamelan Siswa Sukra di Royal Festival Hall, Southbank Centre, London. (Foto: Dok satuharapan.com/Screen Shot twitter.com/KBRILondon)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Mahasiswa dan komunitas pencinta serta pegiat gamelan di Skotlandia menyambut antusias kedatangan pengajar gamelan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Prasadiyanto, yang sejak lama dinantikan di Royal Conservatoire of Scotland (RCS).

Kehadiran Prasadiyanto dari ISI Solo, Jawa Tengah, di RCS, yang merupakan perguruan tinggi bidang seni terbaik ketiga di dunia ini, sudah sejak lama dinantikan mahasiswa dan komunitas pencinta gamelan di Skotlandia, ujar Pensosbud KBRI London, Dethi Silvidah Gani kepada Antara London, Rabu (29/3).

Prasadiyanto, menurut penjelasannya, direncanakan melatih gamelan di RCS dan beberapa komunitas gamelan di Skotlandia selama tiga bulan.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London, Prof E Aminudin Aziz, mengatakan, kedatangan pengajar gamelan di Inggris itu merupakan inisiatif pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. "Hal ini sebagai bentuk upaya mempopulerkan kebudayaan negara kita di Inggris", ujar E Aminudin Aziz, yang mengantar Prasadiyanto ke RCS di Skotlandia.

Gamelan dipilih atas pertimbangan kian banyaknya jumlah peminat seni tabuh tersebut di Inggris. Diperkirakan terdapat sekitar 150 set alat gamelan di Inggris dengan jumlah komunitas pencinta gamelan yang terus meningkat.

Selain melatih, Prasadiyanto juga akan membantu menyiapkan materi untuk rencana pertunjukan gamelan di Skotlandia.

Selain itu konser gamelan pada Juni mendatang serta konser simfoni akbar pemutaran film bisu Setan Jawa karya Garin Nugroho dengan komposisi gamelan oleh Rahayu Supanggah di Kota Glasgow. Kesepakatan kerja sama perhelatan kedua konser tersebut dilakukan dengan pihak Royal Conservatoire of Scotland yang diwakili Direktur Musik RCS, Gordon Monroe.

Dalam waktu dekat beberapa pengajar gamelan lain juga akan didatangkan dari Indonesia untuk melatih gamelan di sejumlah perguruan tinggi ternama di Inggris yang berlomba-lomba meminta dijadikan sebagai basis pengajaran dan pelatihan seni tabuh tersebut.

KBRI London bekerja sama dengan Kemdikbud juga akan mendatangkan tenaga pengajar bahasa dan budaya Indonesia untuk mengajar di sejumlah sekolah dasar dan menengah serta komunitas pencinta Indonesia di Inggris. KBRI London optimistis bahwa seiring dengan meningkatnya intensitas upaya mempromosikan kebudayaan negeri ini, pemahaman dan kecintaan publik Inggris terhadap Indonesia kian menguat. (Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home