Loading...
SAINS
Penulis: Melki 12:50 WIB | Jumat, 10 Juni 2022

Makanan Tinggi Lemak Berisiko Idap Penyakit Tidak Menular

Tangkapan layar - Acara bincang-bincang tentang peningkatan risiko penyakit tidak menular di Jakarta, Kamis (9/6/2022). (Foto: HO-Dokumentasi Pribadi)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife Nutrition Dr. Rimbawan mengatakan bahwa konsumsi makanan tinggi lemak dan kurangnya aktivitas fisik menyebabkan seseorang rentan dengan penyakit tidak menular.

"Faktor yang menjadi pemicu adalah konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurangnya aktivitas fisik. Orang yang tidak aktif hampir dua kali lebih mungkin terkena penyakit jantung daripada mereka yang lebih aktif," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (10/6).

Fakta tersebut menunjukkan betapa pentingnya olahraga untuk mencegah penyakit kardiovaskuler.

Dia menambahkan dengan mengatur pola hidup seperti berolah raga dan makanan yang sehat, akan memberikan dampak yang cepat untuk tubuh.

"Bahkan dengan mencoba melakukan program olahraga kardio selama dua minggu, latihan akan lebih mudah dan tidak membuat mengganggu aktivitas sehari-hari," kata dia.

Dia menambahkan untuk mengurangi risiko tersebut, perlu mengatur pola makanan dalam jumlah sesuai kebutuhan tubuh, menerapkan gizi yang seimbang dalam setiap menu makanan yang dikonsumsi, seperti memperbanyak konsumsi buah dan sayur disertai penurunan konsumsi daging, konsumsi protein bermutu tinggi, tetap memenuhi kebutuhan cairan dengan konsumsi cairan setara delapan gelas air.

Selain itu, perlu memperhatikan asupan beberapa vitamin dan mineral yang berperan dalam imunitas tubuh khususnya vitamin A, C, D, B6, B12, folat, Se, Zn , Cu, dan Fe.

Ia mengatakan aktivitas fisik dikategorikan cukup apabila seseorang melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam seminggu.

Orang yang melakukan aktivitas fisik aktif selama tujuh jam dalam satu minggu, ucapnya, mempunyai risiko 40 persen lebih rendah mengalami kematian dini dibandingkan dengan mereka yang melakukan aktivitas fisik kurang dari 30 menit seminggu.

"Banyak sekali penurunan risiko penyakit jika seseorang melakukan sedikitnya 2,5 jam senam aerobik yang sedang secara intensif setiap minggu," kata dia.

Aktivitas fisik bisa dengan berjalan, berlari, bersepeda, menari, berenang, dan apa pun yang membuat detak jantung meningkat.

"Semua itu dapat berdampak positif pada kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan anda sekarang dan di masa mendatang,” kata dia.

Senior Director dan Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia Andam Dewi mengatakan pihaknya mendukung upaya pemerintah meningkatkan kesehatan masyarakat untuk mengurangi angka penyakit tidak menular, seperti jantung, hipertensi, dan diabetes dengan berkontribusi pada kampanye gaya hidup sehat di Indonesia.

"Kami meyakini bahwa hidup sehat itu dibangun dari keseimbangan nutrisi dan olahraga teratur. Kami juga melakukan berbagai kampanye edukasi gaya hidup sehat yang selaras dengan misi perusahaan, " kata dia.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home