Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 07:38 WIB | Senin, 22 Juni 2020

Mantan PM Turki Kritik Presiden Erdogan

Ahmed Davutoglu, mantan Perdana menetri Turki dari AKP, Partainya Erdogan. (Foto: dok. Ist)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu, melanjutkan kritiknya terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan. Dan dia memintanya untuk mengungkap keberadaan 110 miliar lira Turki (lebih dari US$ 16 miliar) yang diduga hilang, kata Davutoglu dalam penampilannya di televisi.

Dia sebelumnya menuduh Presiden Erdogan korupsi dan gagal mengelola ekonomi. Mantan perdana menteri itu juga menyalahkan Erdogan atas kemunduran kebebasan dan juga penurunan demokrasi di negara itu.

Selama penampilannya di televisi Karar yang dikutip Al Arabiya, Davutoglu juga mengatakan ini adalah pertama kalinya negara itu melihat defisit sebesar itu sejak tahun 2002, menambahkan bahwa virus corona tidak dapat disalahkan atas krisis ekonomi saat ini.

Erdogan pada bulan Mei menuduh Davutoglu dan mantan sekutu lainnya menipu bank milik pemerintah, Halkbank, dengan mengalokasikan pinjaman untuk pendirian Universitas Sehir Istanbul, yang didirikan oleh Davutoglu.

Davutoglu membalas, menyerukan kepada parlemen untuk meluncurkan penyelidikan atas kekayaan Erdogan, anggota keluarganya serta pejabat tinggi saat ini dan masa lalu, termasuk dirinya sendiri.

Davutoglu mengundurkan diri dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) Turki pada September 2019, beberapa hari setelah partai yang berkuasa memulai proses untuk memecatnya dari partai karena pelanggaran disiplin setelah ia mengeluarkan manifesto yang mengkritik kebijakan Erdogan.

Dia kemudian mendirikan partai politik baru dalam suatu langkah yang mewakili tantangan bagi partai yang berkuasa Erdogan.

Politisi tersebut menjabat sebagai menteri luar negeri antara 2009 dan 2014 dan kemudian sebagai perdana menteri hingga 2016. Ketika ia dipecat oleh Erdogan dan digantikan oleh Binali Yildirim, dilaporkan karena keengganannya untuk mendukung upaya Erdogan untuk meningkatkan kekuatan presiden.

Turki beralih ke sistem yang sangat memperluas kekuasaan presiden setelah referendum pada tahun 2017.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home