Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 15:46 WIB | Senin, 08 Desember 2014

Mari Elka: Wirausahawan Harus Miliki Produk Siap Ekspor

Mari Elka: Wirausahawan Harus Miliki Produk Siap Ekspor
Mantan Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu saat menjadi pemateri pada Indonesia Economic Quarterly. (Foto-foto: Prasasta Widiadi).
Mari Elka: Wirausahawan Harus Miliki Produk Siap Ekspor
Axel Van Trotsenburg Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Tenggara. (kiri) dan Fauzi Ichsan (kanan) saat menjadi pemateri.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu mengisyaratkan seorang wirausahawan yang ingin bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 mendatang harus memiliki kualitas produk yang siap untuk diekspor.

“Para wirausaha sektor mikro yang sebelumnya tidak terlalu paham, maka mulai tahun depan harus paham tentang Asean Economic Community (MEA) dan kualitas produk mereka harus siap ekspor,” kata Mari di forum Indonesia Economic Quarterly atau Laporan Ekonomi Triwulan yang digelar oleh Bank Dunia untuk Indonesia, di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (8/12).

“Wirausahawan yang baik juga memiliki keunggulan dalam distribusi dan mengetahui pasaran yang baik di sesama negara MEA, karena kalau berbicara MEA tidak hanya berbicara produk tetapi persaingan,” Mari menambahkan.

Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan salah satu komunitas yang membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara diberlakukan pada 2015 mendatang.

Mantan menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini menambahkan bahwa syarat tersebut hanya merupakan salah satu dalam pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan oleh pemerintah Presiden Joko Widodo saat ini.

“Kita  harus meilhat kemana arah kebijakan ekonomi karena kita jangan mengikuti MEA tetapi tidak punya visi ekonomi sendiri dan tidak bisa merumuskan kebijakan-kebijakan di sektor ekonomi riil dan mikro yang pasti,” Mari menambahkan.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves mengemukakan akibat melemahnya pertumbuhan investasi dan ekspor, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 diperkirakan mencapai 5,2 persen sedikit di bawah proyeksi Bank Dunia yang dirilis Juli 2014 lalu yaitu sebesar 5,6 persen.  

Chaves menambahkan pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat berakibat harga-harga beberapa sejumlah komoditas di Indonesia turun, namun iklim investasi dan peluang usaha baru juga praktis tertutup. Bank Dunia perwakilan Indonesia berharap estimasi pertumbuhan yang mengecil dapat berbalik arah bila investasi melampaui harapan pada 2015.

Para pemateri pada forum diskusi yang digelar Bank Dunia (World Bank) ini antara lain pengamat ekonomi, Fauzi Ichsan, Ekonom Utama Bank Dunia Untuk Indonesia Ndiame Diop, dan Axel Van Trotsenburg Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Tenggara. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home