Maryse Conde Raih Alternatif Nobel Sastra
SWEDIA, SATUHARAPAN.COM – Novelis Prancis, Maryse Conde, 81 tahun, dianugerahi hadiah yang digambarkan sebagai alternatif Hadiah Nobel. Hadiah Akademi Baru dalam Sastra (New Academy Prize in Literature) itu diciptakan oleh para jurnalis dan pengarang Swedia, sebagai hadiah yang hanya berlangsung satu kali, setelah hadiah Nobel Sastra tahun ini ditunda akibat skandal pelecehan seksual.
Empat penulis seperti dilaporkan BBC dimasukkan sebagai kandidat, yakni Haruki Murakami dari Jepang, Neil Gaiman dari Inggris, dan penulis Vietnam kelahiran Kanada, Kim Thuy, selain Conde. Namun, seperti diberitakan NHK, bulan lalu Murakami mengundurkan diri, dengan mengatakan ingin berkonsentrasi pada tulisannya.
Conde yang berasal dari Guadeloupe, kawasan Karibia Prancis, ditetapkan sebagai pemenang, pada hari Jumat (12/10/2018). Conde mengatakan amat bahagia dan bangga telah memenangkan hadiah tersebut, dan seperti diberitakan BBC, ia mendedikasikan kemenangannya untuk warga Guadeloupe.
“Izinkan saya berbagi kegembiraan ini dengan keluarga dan teman-teman saya, dan yang terpenting dengan warga Guadeloupe, yang akan ikut bangga melihat saya menerima penghargaan ini,” katanya.
“Selama ini Guadeloupe hanya disebut-sebut ketika ada bencana angin topan atau gempa bumi,” ia menambahkan.
Fiksi Berlatar Belakang Sejarah
Dilahirkan dengan nama Maryse Boucolon, 11 Februari 1937, di Pointe-à-Pitre, Guadeloupe, ia sangat dikenal melalui karyanya, fiksi berlatar belakang sejarah. Ia sudah menulis lebih dari 20 novel, termasuk Desirada dan Segu (1984-1985), karyanya yang paling terkenal, yang sama seperti novelnya yang lain diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dari bahasa Prancis.
Mengutip dari Wikipedia, ia beberapa kali meraih penghargaan, di antaranya Grand prix littéraire de la Femme (1986) dan Prix de L’Académie francaise (1988).
Conde akan menerima hadiah £87,000 (setara Rp1,7 miliar), yang diperoleh dari penggalangan dana dan donasi. Penghargaan akan diserahkan dalam acara yang digelar 9 Desember, satu hari sebelum pesta penyerahan Hadiah Nobel.
Editor : Sotyati
Kenali Gejala Lupus
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi klinik Univers...