Masih Ada Prajurit Nakal, Panglima TNI Sampaikan Maaf
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sejumlah aktivis pers menolak memberitakan peryaaan HUT TNI ke- 71. Hal ini dikarenakan masih ada oknum TNI yang melakukan kekerasan terhadap pekerja pers. Terakhir kontributor Net TV yang dianiaya saat melakukan peliputan di Jawa Timur.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pun kembali meminta maaf. Pasalnya, meski sudah berjanji tidak akan terulang lagi sejak peristiwa Medan, faktanya kasus serupa masih saja kembali terjadi.
“Saya sebagai panglima TNI memohon maaf yang sebesar-besarnya, saya berjanji akan memperbaiki apabila ada prajurit-prajurit saya yang melakukan kegiatan di luar kepatutan yang merugikan, menyakiti masyarakat,” kata Panglima TNI usai memimpin upacara peringatan HUT TNI ke-71 di Mabes TNI, Jakarta, hari Rabu (5/10).
Gatot meminta agar masyarakat proaktif melaporkan apabila menjumpai anggota TNI yang terlibat melakukan tindakan indisipliner. Ia menegaskan tidak akan membela prajurit yang tidak pantas untuk dibela.
“Kemudian apabila sudah diproses penyelidikan dan penyidikan dan proses hukum awasi pelaksanaannya. Saya komitmen akan membela prajurit saya 400.000 lebih yang sudah berjuang mati-matian menjaga nama baik TNI, daripada saya membela prajurit TNI yang tidak pantas,” kata dia.
Terkait dengan HUT TNI ke- 71, Gatot mengatakan, perayaan kali ini sengaja dibuat sederhana. TNI sadar betul kondisi keuangan negara sedang tidak baik untuk menggelar upacara mewah. Lagipula belum ada alutsista baru yang ingin dipamerkan.
"Kami melakukan kegiatan-kegiatan yang menyentuh rakyat, ada pengobatan katarak kemudian bedah rumah, lomba baca puisi kemudian perayaan bersama dengan budaya masyarakat setempat seperti kita ketahui bersama tadi malam di Surabaya melaksanakan ngopi bareng,” kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Niger Tangguhkan Izin Operasional BBC Tiga Bulan
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Otoritas Niger telah menangguhkan izin operasional siaran stasiun BBC yang...