Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 12:15 WIB | Rabu, 06 Mei 2020

Masker Transparan untuk Difabel Tuli di Wonogiri

Sutantini, salah satu difabel tuli warga Pakis RT 001/RW 009, Desa Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri, berinisiatif membuat masker transparan untuk para difabel tuli di Wonogiri. (Foto: solopos.com)

WONOGIRI, SATUHARAPAN.COM  – Anjuran penggunaan masker bagi semua orang, membuat para difabel tuli kesulitan berkomunikasi. Pasalnya, mereka tidak bisa membaca gerak bibir lawan bicaranya.

Menghadapi kesulitan tersebut, salah satu difabel tuli, Sutantini, warga Pakis RT 001/RW 009, Desa Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri, berinisiatif membuat masker transparan untuk para difabel tuli di Wonogiri. Masker ini dirancang sedemikian rupa untuk memudahkan difabel tuli dalam berkomunikasi, seperti saat tidak mengenakan masker.

Masker tersebut dikombinasikan dengan mika atau plastik di bagian tengah, sehingga gerakan bibir dapat terlihat jelas untuk memudahkan komunikasi.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengapresiasi kreativitas dan inovasi pembuatan masker tersebut, meski dalam proses pengerjaannya terdapat beberapa kendala, seperti kapasitas produksi, permodalan, dan kurangnya SDM.

“Pemerintah hadir untuk mengatasi kendala tersebut. Karena kreativitas mereka membantu kami dalam melakukan pencegahan persebaran COVID-19,” ungkap Joko Sutopo di kantornya, Selasa (5/5/2020).

Ia telah meminta pembuatan masker transparan sebanyak jumlah difabel tuli Wonogiri. Masker tersebut akan dibeli oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wonogiri, untuk disalurkan kepada 1.687 orang difabel tuli di Wonogiri.

“Satu masker dihargai Rp7.500, kami meminta dibuatkan sesuai jumlah penyandang tuli di Wonogiri. Tadi saat bertemu dengan mereka ada usulan agar setiap penyandang tuli mempunyai dua masker, kemudian kami setujui. Jadi pembuatannya dua tahap. Berapa pun nanti mereka mengajukan akan kami beli, karena ada alokasi anggaran untuk pencegahan COVID-19,” ia menjelaskan.

Terkait kebutuhan SDM, pihaknya telah berkoordinasi dengan komunitas penyandang tuna rungu dan balai latihan kerja (BLK).

“SDM yang akan dikerahkan untuk memproduksi masker sebanyak 20 orang, mereka semua penyandang difabel,” ujarnya.

Proses pembuatan masker dimulai Selasa (5/5/2020). Diprediksi dalam 10 hingga 12 hari ke depan produksi masker bisa terpenuhi. Komunitas difabel tuli Wonogiri dan Pemkab Wonogiri telah sepakat, produksi masker diprioritaskan bagi difabel tuli Kabupaten Wonogiri terlebih dahulu.

“Kami sepakat untuk pendistribusian difokuskan untuk di Wonogiri dulu. Jika semua kebutuhan di Wonogiri sudah terpenuhi, permintaan dari luar daerah bisa dilayani,” katanya. (jatengprov.go.id)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home