Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 11:34 WIB | Kamis, 28 Mei 2020

Media di Iran Dikritik karena Edit Foto Korban Pembunuhan Demi Kehormatan

Foto Romina Ashrafi yang beredar di media sosial. Yang kiri adalah yang asli, dan yang kanan adalah foto hasil editan oleh media Jam-e Jam. (Foto: Al Arabiya)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Sebuah surat kabar harian di Iran sedang dihujani kritik, karena mengedit satu-satunya foto yang tersedia tentang seorang gadis remaja yang baru-baru ini dibunuh dalam pembunuhan demi kehormatan. Edit foto itu untuk menutupi rambut dan kakinya.

Romina Ashrafi, 13 tahun, dipenggal kepalanya ketika sedang tidur oleh ayahnya sendiri pada hari Kamis (21/5) pekan lalu dalam apa yang disebut "pembunuhan demi kehormatan." Pembunuhan Ashrafi telah banyak dikecam oleh warga Iran melalui posting di media sosial.

Harian pemerintah, Jam-e Jam, menurut Al Arabiya, melaporkan pembunuhan Ashrafi menggunakan gambar dirinya yang secara luas dibagikan di media sosial. Namun gambar yang diterbitkan oleh harian itu pada hari Rabu (27/5) adalah hasil photoshopped.

Dalam gambar asli, bagian depan rambut Ashrafi dapat dilihat, tetapi Jam-e Jam menutupinya. Harian itu juga mengaburkan lehernya, serta menutupi bagian bawah kakinya. Jam-e Jam dikritik warga Iran di media sosial karena mengedit gambar tersebut.

Di Iran, mengenakan jilbab adalah wajib bagi perempuan. Perempuan yang membiarkan sebagian rambutnya terbuka di depan umum sering menjadi sasaran penindakan oleh polisi moralitas Iran, yang dikenal sebagai "Gasht-e Irsyad." (Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home