Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 14:00 WIB | Kamis, 21 Mei 2020

Media Mesir Menolak Terkait Artikel di Media Turki

Kantor Surat Kabar Al Ahram, di Kairo, Mesir. (Foto: Al Ahram)

KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Surat kabar terbesar Mesir, Al Ahram, mengeluarkan pernyataan, hari Rabu (20/5) bahwa surat kabar itu tidak terkait sebuah artikel yang diterbitkan oleh media Turki yang ditulis mantan jurnalisnya, Mohamed Sabreen berjudul "Proposal untuk normalisasi dalam Hubungan Turki-Mesir."

Pemimpin redaksi Al-Ahram, Alaa Thabet, mengatakan bahwa kebijakan Mesir terhadap Turki ditentukan oleh lembaga-lembaga resmi, yang di atasnya adalah presiden dan Kementerian Luar Negeri. Dan dikatakan bahwa pandangan Sabreen tidak mencerminkan pandangan Al-Ahram atau negara Mesir

Thabet mengatakan bahwa rezim Turki "memusuhi Mesir, dan menjadi tuan rumah dan melindungi kelompok teroris, sehingga mengorbankan hubungan historis antara Mesir dan Turki."

"Koran Al-Ahram membantah ada kaitannya dengan op-ed... dan menganggap seruan untuk menormalkan hubungan dengan rezim Turki saat ini mirip dengan menyerukan normalisasi dengan organisasi teroris," kata Thabet, merujuk pada kelompok Ikhwanul Muslimin, yang dilarang di Mesir.

"Al-Ahram memahami bahwa itu telah ditargetkan oleh rezim Turki selama bertahun-tahun, dan upaya ini semakin intensif setiap kali rezim Turki menghadapi tekanan lokal dan internasional," kata pernyataan itu. Dan ditambahkan bahwa cara di mana artikel tersebut telah diterima oleh media Turki mencerminkan kebingungan dalam rezim Turki. "Satu artikel yang ditulis oleh orang Mesir tidak mencerminkan upaya untuk memulihkan hubungan," kata pernyataan itu.

Hubungan antara Turki dan Mesir telah tegang sejak penggulingan Presiden Mesir, Mohamed Morsi, yang Islamis dan sekutu dekat pemerintahan partai AKP pimpinan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Kairo telah berulang kali menuduh Ankara "campur tangan" dalam urusan dalam negerinya dan memberikan tempat yang aman bagi para anggota terkemuka kelompok Ikhwanul Muslimin yang terlarang. Selain itu, pemerintah Erdogan telah menjadi pengkritik keras pemecatan Morsi, dan terhadap Presiden Mesir, Abdel-Fattah El-Sisi .

Situasinya makin meningkat belakangan ini dengan keterlibatan Turki dalam konflik di tetangga berbatasan Mesir, Libya. (Al Ahram)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home