Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 08:37 WIB | Jumat, 27 Oktober 2017

Menag di STAKN Manado: “Agama Hadir untuk Mendamaikan”

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan orasi kebangsaan di hadapan civitas academica Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Manado, Kamis (26/10). (Foto: kemenag.go.id/Boy Azhar)

MANADO, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin didaulat menyampaikan orasi kebangsaan di hadapan civitas academica  Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Manado. Orasi kebangsaan itu bertajuk “Agama dan Kebangsaan: Peran Perguruan Tinggi Keagamaan dalam Memperkokoh Toleransi dan Kebhinekaan”.

Di hadapan ratusan civitas academica STAKN Manado, Menag mengingatkan tentang kebesaran, keluasan, kemajemukan dan keberagaman Bangsa Indonesia. “Kita ini bangsa yang besar, tidak hanya secara geografis dan populasi, tapi bahkan kita mempunyai tiga waktu dalam sehari semalam. Di sini (Manado) menunjukkan pukul 2, di Jakarta pukul 1, dan di Papua pukul 3. Ini menunjukkan betapa luasnya wilayah Nusantara ini,” kata Menag di Manado, Kamis (26/10).

Kebesaran bangsa ini, Menag menambahkan, mencerminkan keragaman dan kemajemukan di dalamnya. Keragaman itu bahkan menjadi  jati diri bangsa. Untuk itu, keragaman bukan untuk diperhadapkan, tapi disinergikan. Keragaman menjadi modal untuk bisa saling mengisi dan menyempurnakan, bukan saling meniadakan satu sama lain. Di sinilah peran pentingnya agama.

“Agama hadir untuk merukunkan, mendamaikan kita. Setajam apa pun konflik di antara kita, fungsi agama haruslah mendamaikan, menyebarkan kebajikan untuk sesama, semisal adanya ajaran kasih,” pesan Menag.

Sebelumnya, Ketua STAKN Manado, Jeane M Tulung, menyampaikan kedatangan Menag Lukman ke STAKN Manado menjadi anugerah. “Puji Tuhan, alhamdulillah, Menteri menggunakan batik berwarna ungu. Dulu juga datang pakai dasi ungu. Selamat datang di Kampus STAKN Manado, kampus ungu,” kata Jeane M Tulung.

Menurut Jeane M Tulung, STAKN Manado terus berupaya meningkatkan mutu dan daya saing dalam berbagai hal. Salah satu yang dilakukan adalah dengan mengubah budaya dan lingkungan kampus agar bisa bersaing secara keilmuan dengan baik.

“STAKN Manado terus berjuang keras dengan menjalin kerja sama dengan Pemda Sulut, Kemenag, Dispora Kabupaten, agar dapat meningkatkan mutu dosen, staf dan guru-guru,” kata Jaene M Tulung.

Ia berharap, STAKN dapat segera menjadi Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas kampus dan lulusannya.

Acara orasi kebangsaan ini juga dibarengi dengan penyerahan secara simbolik beasiswa bidikmisi kepada Mahasiswa STAKN dan IAIN Manado. Selain itu juga dilakukan penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada siswa Madrasah dan SMA Kejuruan Kristen Manado.

Tampak hadir dalam acara Dirjen Bimas Kristen Thomas Fentury, Sesmen Khairul Huda Basyir, Kakanwil Kemenag Sulut Abdul Rasyid, Rektor IAIN Manado, dosen dan tenaga kependidikan, mahasiswa STAKN, IAIN Manado, serta siswa SMA kejuruan dan madrasah di Manado. (kemenag.go.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home