Loading...
RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan 13:15 WIB | Senin, 24 Agustus 2020

Menag Matangkan Implementasi Kesetiakawanan Aceh-Papua

Menag bersama pimpinan PTKIN Papua, Papua Barat dan Aceh (Foto: Kemenag)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Agama Fachrul Razi hari ini menerima dua pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dari Papua dan satu dari Aceh.

Kehadiran mereka dalam rangka mematangkan implementasi program 'Kita Cinta Papua' (KCP) yang akan membangun jembatan kesetiakawanan Aceh-Papua dan Papua Barat.

Tiga pimpinan PTKIN tersebut adalah Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua Idrus Alhamid, Rektor IAIN Sorong Hamzah, dan Wakil Rektor UIN Ar-Raniry Aceh Gunawan Adnan. Pertemuan dengan tiga pimpinan PTKIN tersebut berlangsung di ruang kerja Menag, Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat No 3-4 Jakarta Pusat. 

Turut mendapingi Menag, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Arskal Salim, Stafsus Menag Jul Effendi, dan Sesmen Khoirul Huda Basyir. 

Di hadapan pimpinan PTKIN, Menag menegaskan bahwa program Kita Cinta Papua akan fokus pada konteks pembangunan kehidupan keagamaan dan pendidikan keagamaan di Aceh dan Papua. 

"KCP ini bukan politik malainkan fokus pada konteks keagamaan dan pendidikan keagamaan. Ujung tombak dari program ini adalah Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, dan Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB)," kata Menag di Jakarta, Senin (24/08).

Menurut Menag, Program KCP bertujuan memajukan pendidikan dan keagamaan di Provinsi Papua dan Papua Barat melalui dukungan pembangunan sekolah dan gereja.

Porgram ini juga akan memberikan dukungan beasisiwa kepada generasi muda Papua - Papua Barat dalam mengenyam pendidikan pada setiap jenjang secara berkelanjutan.    

Dalam kesempatan itu, Menag menerima masukan dan usulan terkait pengembangan program KCP dari para rektor. Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua misalnya, mengusulkan adanya kerjasama perguruan tingggi antara Aceh- Papua, pembangunan homestay buat tamu, dosen dan guru besar di IAIN Papua, serta membangun kluster keagamaan bagi para tokoh agama.

"Khusus kluster keagamaan di IAIN Papua sudah kami jalankan di mana para tokoh agama mendapat pendidikan selama dua tahun terkait cinta NKRI, bela negara, dan bagaimana menangani konflik," kata Rektor IAIN Papua Idrus Alhamid.

Menag menyambut baik usulan untuk mendukung Program KCP Kemenag dan berharap usulan tersebut tidak sekadar wacana. "Terima kasih atas usulan yang sangat baik ini. Saya berharap usulan ini jangan sekadar wacana, namun langsung dimasukkan dalam program KCP, " kata Menag. 

Rapat Persiapan ke Papua

Usai menerima tiga pimpinan PTKIN, Menag pun melanjutkan dengan memimpin rapat terkait rencana kunjungan kerja ke Provinsi Papua awal September 2020. Rapat tersebut dihadiri Dirjen Bimas Kristen, Sekretaris Dirjen Bimas Katolik, Dirjen Bimas Islam, dan Kepala PKUB.

Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury mengatakan, rapat bersama Menag hari ini untuk membahas persiapan kunjungan kerja Menag ke Papua awal September mendatang.

Menurut Thomas ada lima tujuan utama program KCP Kemenag, yakni melaksanakan percepatan pembangunan sekolah-sekolah baru, khususnya sekolah keagamaan Kristen dan Katolik, memberikan dukungan bea siswa, melaksanakan percepatan pembangunan rumah ibadah, meningkatkan peran FKUB dalam mewujudkan masyarakat Papua-Papua Barat yang adil bermartabat dalam harmoni kehidupan antar umat beragama.

"Serta membangun dan mengokohkan jembatan kesetiakawanan antara Provinsi Papua, Papua Barat dan daerah lainnya, utamanya Jembatan Kesetiakwanan Aceh-Papua," kata Thomas. (Kemenag)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home