Mendag: Pasar Rakyat Indikator Kestabilan Inflasi Nasional
Mendag berkomitmen terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui upaya revitalisasi pasar rakyat.
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menilai pasar rakyat merupakan salah satu indikator nasional dalam pergerakan tingkat kestabilan harga atau inflasi.
Hal itu disampaikan Mendag Enggar pada kunjungan kerja ke sejumlah pasar rakyat di dua kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Kebumen dan Purworejo, Jawa Tengah, hari ini, Jumat (7/10).
“Tidak boleh dilupakan, pasar rakyat merupakan ujung tombak pemasaran hasil produksi petani, nelayan, peternak, dan produk UKM sekaligus tempat penyediaan kebutuhan pokok masyarakat,” kata Enggar dalam keterangan tertulis.
Kunjungan Mendag ke Pasar Giwangretno di Kabupaten Kebumen dan Pasar Krendetan di Kabupaten Purworejo tersebut untuk memantau amanat program nawacita, yaitu revitalisasi pasar.
Mendag berkomitmen terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui upaya revitalisasi pasar rakyat.
“Dengan revitalisasi pasar rakyat, maka pasar rakyat akan berada dalam kondisi yang baik. Dengan kondisi pasar yang baik diharapkan dapat membantu masyarakat untuk menjual hasil produksi yang baik juga,” kata Mendag.
Pasar Giwangretno merupakan pasar rakyat yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Kebumen yang mendapatkan bantuan dana revitalisasi Pasar Rakyat melalui Tugas Perbantuan dari Kemendag pada 2015 senilai Rp 10 miliar. Pasar yang memiliki luas lahan sebesar 3.768 meter persegi itu ditempati 392 pedagang dengan omzet Rp 3 miliar per bulan.
Pasar Giwangretno ini merupakan pasar yang beroperasi pada hari Selasa dan Jumat. Namun demikian, di hari-hari lainnya masih terlihat aktivitas penjualan dan pembelian oleh beberapa pedagang. Komoditas yang diperdagangkan antara lain bahan pokok, sayur mayur, buah-buahan, lauk pauk, kelontong, dan produk sandang.
Pada 2016, Pasar Giwangretno memperoleh bantuan sarana usaha dagang berupa meja boks sebanyak 262 unit dan meja serbaguna sebanyak 30 unit. Bantuan lainnya yang akan diberikan secara bertahap yaitu meja berjualan dan gantungan sebanyak 48 unit.
Selain itu, juga akan dilakukan operasi pasar (OP) gula ex Primkopol sebanyak 4.190 kilogram bagi 29 pedagang dengan harga beli Rp 11.500/kg. OP yang sama juga akan digelar di Pasar Tumenggungan sebanyak 3.490 kg bagi 30 pedagang.
Sementara itu, Pasar Krendetan merupakan pasar rakyat yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo. Pasar ini mendapatkan bantuan dana revitalisasi Pasar Rakyat melalui Tugas Perbantuan dari Kemendag pada 2015 senilai Rp 6 miliar.
Pasar yang memiliki luas bangunan sebesar 5.019 meter persegi itu ditempati 285 pedagang dengan omzet Rp 1 miliar per bulan. Komoditas yang diperdagangkan antara lain bahan pokok, sayur mayur, buah-buahan, lauk pauk, kelontong, dan produk sandang.
Pasar Krendetan Purworejo merupakan pasar yang beroperasi di hari Rabu dan Sabtu. Di pasar ini, Kemendag akan memberikan bantuan secara bertahap fasilitas yang diperlukan bagi para pedagang, yaitu meja boks 236 unit, meja serbaguna 25 unit, dan meja rombong lima unit. Sedangkan untuk OP gula di Purworejo dialokasikan 15 ton yang disebar di dua pasar, yaitu Pasar Suronegaran dan Krendetan dengan harga beli Rp 11.500/kg.
Dialog dengan Petani dan Peternak
Pada kunjungan kerja kali ini, Mendag Enggar bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga mengunjungi sentra produksi jagung di Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen. Kedua menteri bertatap muka dengan para petani dalam rangka panen raya serta persiapan tanam jagung 5.000 hektare di tahun 2017.
Dalam sambutannya, Mendag meminta para petani untuk tidak khawatir dalam menanam jagung karena jagung merupakan salah satu dari tujuh komoditas yang dijamin harganya oleh Pemerintah.
“Jika harga jagung lebih rendah dari harga batas bawah, maka akan diserap oleh Bulog,” kata Mendag.
Tidak hanya itu, kedua menteri juga meninjau Kelompok Tani Ternak Rukun Maju Makmur di Desa Sitiadi, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Pada dialog tersebut, Kelompok Tani Ternak Rukun Makmur Jaya meminta dukungan kepada kedua Menteri untuk pengembangan eduwisata di daerah tersebut.
Pada pertemuan itu, Mendag menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah tengah menggodok rencana persiapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk peternak dan petani.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Pancasila Jadi Penengah Konflik Intoleransi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Leonard Chrysostomos Epafras ...