Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 20:16 WIB | Jumat, 08 April 2016

Mendag: RI Ikut SCAA Expo 2016 Tingkatkan Kesejahteraan

Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Thomas Trikasih Lembong (kemeja putih). (Foto: Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Thomas Trikasih Lembong menegaskan ada dampak positif yang akan diraih Indonesia sebagai contoh negara atau portrait country (PC) pada ajang Specialty Coffee Association of America (SCAA) Expo 2016 yang digelar di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (AS) pada 14-17 April 2016 mendatang. 

“Dampak positif yang akan diraih Indonesia sebagai PC di ajang SCAA, yaitu peningkatan kesejahteraan seluruh level pelaku kopi mulai dari petani, roaster, pemilik kafe, barista, sampai dengan eksportir kopi Indonesia,” kata Mendag dalam konferensi pers bertajuk “Celebrating Indonesia as Portrait Country SCAA 2016” di Alun-Alun Indonesia, Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta, hari Jumat (8/4).

Dampak positif lainnya, lanjut Mendag, yaitu terjadi peningkatan dan perkembangan inovasi, maupun investasi di berbagai area industri kopi nasional, di antaranya perkebunan kopi, produsen atau petani kopi, produk turunan kopi, dan produk manufaktur seperti mesin dan perlengkapan pengolahan kopi.

“Tak ketinggalan penguatan branding "Indonesia sebagai Surga Kopi Dunia”," dia menambahkan.

Mendag mengakui bahwa menikmati kopi Indonesia tidak hanya akan merasakan rasa kopi, tapi juga akan merasakan romantika tersendiri dari kopi.

“Kopi Indonesia yang dinikmati masyarakat dunia akan men-support jutaan petani indonesia yang menjadikan kopi sebagai mata pencaharian mereka. Siklus permintaan domestik yang ikut terdorong juga dapat berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan ekonomi pada sektor kopi dan sektor terkait di Indonesia,” katanya.

Mendag mengapresiasi kepada semua pihak yang telah ikut mendukung keikutsertaan Indonesia di SCAA 2016, antara lain Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, Kementerian Luar Negeri, serta asosiasi kopi seperti GAEKI, AEKI, SCAI dan SCOPI, dan seluruh media.

Meningkat 15,21 Persen

Berdasarkan data Kemendag yang dilansir dari UN Comtrade, pada 2014, Amerika Serikat mengimpor kopi dari dunia sebesar USD 5,88 miliar atau setara 19,10 persen dari total impor dunia. Nilai tersebut meningkat 10,48 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari nilai ini, sebesar 81,23 persen merupakan kopi biji tidak digongseng tidak dihilangkan kafeinnya (HS 090111 coffee, not roasted, not decaffeinated); 10,15 persen merupakan biji kopi digongseng (HS 090121 coffee, roasted, not decaffeinated); dan 7,66 persen kopi biji tidak digongseng tanpa kafein (HS 090112 coffee, not roasted, decaffeinated).

Pada 2015, nilai ekspor kopi Indonesia ke dunia tercatat USD 1,19 miliar atau meningkat 15,21 persen  jika dibandingkan periode yang sama pada 2014. Dari nilai tersebut, AS masih tetap menduduki peringkat pertama negara tujuan ekspor kopi Indonesia dengan nilai USD 281,15 juta (pangsa 23,47 persen).

Selanjutnya disusul Jepang dengan nilai USD 104,96 juta (pangsa 8,7 persen), Jerman dengan nilai USD 88,4 juta (pangsa 7,4 persen), Italia dengan nilai USD 84 juta (pangsa 7 persen), dan Malaysia dengan nilai USD 70,8 juta (pangsa 5,9 persen).

Ekspor Indonesia ke AS didominasi oleh kopi biji tidak digongseng tidak dihilangkan kafeinnya sebesar 99,97 persen (HS 090111 coffee, not roasted, not decaffeinated). Sedangkan ekspor biji kopi digongseng ke AS hanya sebesar 0,03 persen (HS 090121 coffee, roasted, not decaffeinated).

Saat ini, pangsa pasar kopi Indonesia di pasar AS sebesar 5,5 persen atau urutan ke-6 di bawah Brasil, Kolombia, Vietnam, Kanada, dan Guatemala.

Menurut International Coffee Organization, Indonesia menduduki urutan ke-4 sebagai produsen kopi terbesar di dunia pada 2014 dengan perkiraan produksi mencapai 622.000 metrik ton per tahun.

Indonesia juga dikenal memiliki varian kopi terbanyak dengan jumlah hampir 100 jenis varian kopi arabika yang dikenal sejak 1699. Beberapa yang terkenal antara lain Sumatra Lintong, Sumatra Solok Minang, Java Preanger, Java Ijen Raung, Java Estate, Sulawesi Toraja, dan Papua Wamena.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home