Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 13:54 WIB | Senin, 31 Oktober 2016

Mendag Yakin RI Jadi Kekuatan Ekonomi Digital Dunia

(Kiri ke Kanan) Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEK) Triawan Munaf dalam pers briefing "Dua Tahun Kerja Nyata Pemerintahan Jokowi-JK" dengan tema "Ekonomi Digital dan Ekonomi Kreatif" di Gedung Bina Graha, Kantor Staf Presiden, Jakarta, hari Senin (31/10). (Foto: Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, meyakini Indonesia bakal menjadi kekuatan penting dalam ekonomi digital dunia. Dia berharap pada tahun 2020 transaksi e-commerce (perdagangan elektronik) meningkat hingga US$ 130 miliar atau setara Rp 1.696 triliun.

Enggar menyebutkan datanya, bahwa saat ini total nilai e-commerce global pada 2015 mencapai US$ 16,6 triliun. Angka tersebut berasal dari Business-to-business (B2B) sebesar US$ 15 triliun dan Business To Consumer (B2C) sebesar US$ 1,6 triliun.

Sementara menurut Moody Analitics & Visa, nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada 2015 mencapai Rp 150 triliun. Sedangkan pada 2016 diperkirakan akan mencapai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 250 triliun.

"Diharapkan jumlah transaksi terus meningkat menjadi US$ 130 miliar atau setara Rp 1.696 triliun di 2020," kata Mendag Enggar di Kantor Staf Presiden Jakarta, hari Senin (31/10).

Mendag juga mengharapkan, penguatan ekosistem e-commerce dapat semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal itu dilihat dari data-data yang dilansir Masyarakat Telematika Indonesia (2016) yang menunjukkan potensi sangat besar. Pengguna internet Indonesia berjumlah sekitar 88,1 juta orang atau sebesar 34 persen dari populasi, pengguna telepon seluler sekitar 308,2 juta pengguna atau sebesar 121 persen dari populasi, dan pengguna ponsel cerdas sekitar 63,4 juta pengguna atau sebesar 24,7 persen dari populasi.

Menurut Mendag, selain memperkuat ekosistem e-commerce, Kemendag juga akan melakukan langkah-langkah strategis. Pertama, Kemendag memastikan peningkatan kesadaran dan pendidikan bagi konsumen, UKM, dan keseluruhan ekosistem perdagangan berbasis elektronik (e-commerce).

“Kedua, Kemendag juga memberikan pembekalan kepada pembuat kebijakan dengan pemahaman atas perdagangan berbasis elektronik (e-commerce) sesuai peran masing- masing stakeholders,” kata dia.

“Ketiga, Kemendag mengembangkan fasilitator edukasi perdagangan berbasis elektronik (e-commerce),” dia menambahkan.

Melaui pemanfaatan teknologi digital di sektor perdagangan, diharapkan produk dalam negeri dapat dengan mudah menjangkau konsumen di seluruh wilayah Indonesia dan bahkan pasar global.

"Dalam mewujudkan cita-cita ini tentu perlu didukung komitmen dan peran Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pelaku usaha dari berbagai sektor perdagangan, industri manufaktur, jasa logistik, jasa jaringan telekomunikasi, perbankan, dan masyarakat secara luas dalam mendukung pertumbuhan e-commerce dan ekonomi digital di Indonesia," kata Enggar.

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home