Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 14:29 WIB | Senin, 19 Oktober 2015

Mendikbud: Perubahan Kurikulum Disertai Penataran Guru

Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan (Foto: Antaranews/Sigid Kurniawan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, memastikan pemerintah akan melakukan perubahan kurikulum pendidikan dasar, sekaligus mengadakan program penataran para guru.

Hal ini dilakukan, demi membuat semua mata pelajaran di sekolah tidak lagi menjadi "momok" bagi anak-anak.

"Semua pelajaran harus menyenangkan. Caranya dengan menata materi dan guru-gurunya dengan baik," kata Anies Baswedan kepada Antara di Jakarta, Senin (19/10).

Anies, tidak memungkiri hampir semua pelajaran yang diajarkan di sekolah cenderung "menakutkan" dan membosankan. Keadaan tersebut, menurut Anies, umumnya disebabkan oleh tenaga pendidik.

Salah satu contohnya adalah bidang studi Sejarah, yang kerap disajikan dengan metode hapalan, tanpa adanya analisis mendalam terhadap suatu peristiwa.

Beberapa peneliti sejarah, sempat mengeluhkan situasi yang menyebabkan banyak anak tidak menyukai pelajaran tentang masa lalu tersebut, termasuk peneliti senior Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional Sonny Wibisono.

Menurut Sonny, pola pendidikan sejarah di Indonesia, membuat anak-anak menjadi pasif dan seolah diarahkan hanya untuk menghafal hal-hal penting seperti tanggal-tanggal, tempat dan nama-nama tokoh.

Murid pun menjadi malas dan tidak jarang ketika masa ujian tiba, mereka yang kesulitan dalam mengingat akan melakukan sesuatu yang curang seperti mencontek.

"Padahal kalau di negara-negara maju Eropa, sejarah diajarkan dengan keterlibatan siswa. Guru akan memberikan tema di mana siswa bebas berpendapat dan itu akan didiskusikan bersama," kata Sonny.(Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home