Menkes: Konsep Taman Sari Kraton Yogyakarta Menginspirasi Sistem Kesehatan Global
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin membuka pertemuan menteri kesehatan negara anggota G20 pertama di Yogyakarta pada Senin (20/6) dengan angenda pembahasan 'Penguatan Arsitektur Kesehatan Global'. Ia mengungkapkan bahwa filosofi sistem kesehatan global seperti Istana Air Taman Sari Yogyakarta.
Tidak jauh dari tempat pertemuan menteri kesehatan anggota G20, di sekitar keraton terdapat Istana Air Taman Sari di bekas taman kerajaan yang sudah ada dari abad ke-18. Awalnya dibangun sebagai taman kompleks untuk sultan bekerja, bermeditasi, dan beristirahat.
Taman Sari juga berfungsi sebagai benteng bagi keluarga kerajaan untuk bersembunyi, mengasingkan diri, dan untuk membela diri selama masa krisis.
Menkes Budi mengatakan sejarah Taman Sari menjadi inspirasi dalam pembentukan sistem kesehatan global. ''Sejarah dan filosofi Taman Sari menginspirasi kami, para pemimpin kesehatan global untuk membangun sistem kesehatan global yang tangguh pada saat masa krisis dan siaga dalam masa normal,'' katanya di Yogyakarta, Senin (20/6).
Taman Sari dibangun pada waktu normal, tidak hanya untuk digunakan sehari-hari, tetapi juga untuk mengantisipasi krisis di masa depan.
''Saat kita menantikan dunia di mana pandemi telah mereda, kita harus memanfaatkannya untuk membangun sistem kesehatan global yang lebih tangguh, tidak hanya untuk hari ini tetapi juga untuk tantangan hari esok. Sebaiknya siapkan payung sebelum hujan,'' kata Menkes Budi.
Negara-negara anggota G20, lanjutnya, telah membuat langkah besar untuk memperkuat arsitektur kesehatan global, untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi ancaman kesehatan di masa depan.
Tahun ini, telah dibahas 3 agenda kesehatan global dengan lima pembahasan antara lain;
- Agenda 1: Memperkuat ketahanan sistem kesehatan global; Membahas: (1) Ketersediaan sumber daya keuangan untuk pandemi, pencegahan, kesiapsiagaan, dan penanggulangan; (2) Akses ke tindakan medis darurat; (3) Membangun jaringan global pengawasan genomik laboratorium dan memperkuat mekanisme berbagi data tepercaya,
- Agenda 2 : Menyelaraskan standar protokol kesehatan global: Membahas (4) Sertifikat vaksin yang diakui bersama di titik masuk.
- Agenda 3: Memperluas pusat manufaktur dan penelitian global untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon pandemi (PPR): Membahasan (5): teknologi vaksin mRNA, perluasan global manufaktur dan pusat penelitian untuk pencegahan pandemi, kesiapsiagaan, dan respon.
Editor : Sabar Subekti
Satu Kritis, Sembilan Meninggal, 1.403 Mengungsi Akibat Erup...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 1.403 korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, N...