Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 13:44 WIB | Senin, 18 Juli 2016

Menkes Prancis: 18 Korban Nice Masih Kritis

Menkes Prancis: 18 Korban Nice Masih Kritis
Bendera Prancis terpasang saat warga berkumpul untuk memberikan penghormatan di lokasi serangan di Nice, 16 Juli 2016, dua hari setelah serangan di Promenade des Anglais yang menewaskan 84 orang. ISIS pada 16 Juli mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, memicu pertanyaan terkait kegagalan keamanan Prancis. Giuseppe Cacace/AFP
Menkes Prancis: 18 Korban Nice Masih Kritis
Masyarakat Paris menyalakan lilin dan mengheningkan cipta di depan Balai Kota di San Francisco, California, 16 Juli 2016, untuk mengenang teror truk di Nice, Prancis selatan, yang menewaskan 84 orang. AFP PHOTO/Monica Davey
Menkes Prancis: 18 Korban Nice Masih Kritis
Foto yang diambil pada 15 Juli 2016 ini menunjukkan Menara Eiffel di Paris menyalakan lampu berwarna bendera Prancis, merah, putih dan biru, untuk menghormati korban serangan mematikan selama Hari Bastille di Nice. Mohamed Lahouaiej-Bouhlel, seorang pria kelahiran Tunisia berusia 31 tahun, memacu sebuah truk ke kerumunan massa yang merayakan Hari Bastille di kota Prancis Nice, menewaskan sedikitnya 84 orang dan melukai puluhan anak-anak dalam apa yang disebut Presiden Francois Hollande sebagai serangan teroris pada 15 Juli. Matthieu Alexandre/AFP
Menkes Prancis: 18 Korban Nice Masih Kritis
Bendera Inggris di gedung-gedung pemerintahan dikibarkan setengah tiang, salah satunya di Whitehall, London pusat pada 15 Juli 2016 sebagai bentuk penghormatan dan solidaritas terhadap para korban serangan di kota selatan Prancis, Nice. Seorang teroris menabrakkan truk yang ia kendarai ke kerumunan warga yang tengah merayakan Hari Bastille hingga menewaskan sedikitnya 84 orang. DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP
Menkes Prancis: 18 Korban Nice Masih Kritis
Presiden Prancis, Fracois Hollande, meninggalkan Istana Elysee setelah pertemuan dengan pejabat keamanan pada 15 Juli 2016 di Paris sehari setelah seorang pria bersenjata menabrakkan sebuah truk ke arah kerumunan yang sedang merayakan Bastille Day di kota Nice./ AFP PHOTO / Thomas SAMSON
Menkes Prancis: 18 Korban Nice Masih Kritis
Penyanyi Amerika Serikat Pharrell Williams tampil di Carhaix-Plouguer di Prancis barat dalam Festival des Vieilles Charrues ("Old Ploughs Festival") ke-25 pada 15 Juli 2016. FRED TANNEAU / AFP
Menkes Prancis: 18 Korban Nice Masih Kritis
Para pemimpin dunia mengheningkan cipta sejenak atas serangan di kota Prancis, Nice, sebelum sesi pembukaan KTT Asia-Eropa ke-11 (ASEM) di ibu kota Mongolia Ulan Bator pada 15 Juli 2016. KTT tersebut berlangsung dari 15 hingga 16 Juli.DAMIR SAGOLJ / POOL / AFP
Menkes Prancis: 18 Korban Nice Masih Kritis
Perdana Menteri Prancis Manuel Valls (kanan), Presiden Prancis Francois Hollande (tengah) dan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault (kiri) mengunjungi Unit Penanganan Korban Antarkementrian (CIAV) di Kantor Kementrian Luar Negeri di Paris, 16 Juli 2016. MATTHIEU ALEXANDRE/POOL/AFPParis, Prancis - Perdana Menteri Prancis Manuel Valls (kanan), Presiden Prancis Francois Hollande (tengah) dan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault (kiri) mengunjungi Unit Penanganan Korban Antarkementrian (CIAV) di Kantor Kementrian Luar Negeri di Paris, 16 Juli 2016. MATTHIEU ALEXANDRE/POOL/AFP

PRANCIS, SATUHARAPAN.COM - Menteri Kesehatan Prancis Marisol Touraine, pada hari Minggu (17/7), mengatakan bahwa 18 korban masih dalam kondisi kritis, termasuk seorang anak, setelah insiden serangan truk di Nice yang menewaskan 84 orang.

Touraine mengatakan bahwa 85 orang masih dirawat, 29 di antaranya berada di unit perawatan intensif, setelah serangan yang diklaim oleh kelompok ISIS mengubah perayaan Hari Bastille di Kota Riviera menjadi tragedi horor. Touraine mengatakan bahwa sekarang hanya ada satu orang di antara korban cedera yang belum diidentifikasi.

Lebih dari 300 orang menjalani perawatan medis setelah serangan yang dilakukan oleh Mohamed Lahouaiej-Bouhlel, seorang warga Tunisia yang menabrak kerumunan orang yang baru selesai menyaksikan kembang api menggunakan truk berbobot 19.

Sebelumnya pada hari Jumat (15/7),  Menara Eiffel menyalakan lampu berwarna bendera Prancis, merah, putih dan biru, mulai hari Jumat (15/7) untuk menghormati korban serangan truk Nice, kata balai kota Paris.

“Wali Kota Paris Anne Hidalgo memutuskan menerangi Menara Eiffel dengan lampu berwarna merah, putih dan biru malam ini dan selama tiga hari berkabung nasional,” katanya dalam sebuah pernyataan, menambahkan lampu akan dinyalakan setiap malam pukul 22.30 (waktu setempat).

Sementara, Perdana Menteri Prancis Manuel Valls sebelumnya mengatakan bendera akan dikibarkan setengah tiang mulai hari Jumat, dan hari berkabung nasional selama tiga hari akan dimulai pada hari Sabtu. Dia mengatakan pemerintah berencana memperpanjang status keadaan darurat, yang diberlakukan sejak serangan teror di Paris pada 13 November, hingga Oktober. (AFP)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home