Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 18:56 WIB | Selasa, 14 April 2015

Menperin: Thorium Diharap Jadi Jawaban Krisis Listrik Indonesia

Menteri Perindustrian Saleh Husin (kiri) dan Menteri ESDM Sudirman Said (kanan) pada peluncuran uji coba PTSP di Gedung Ismail Saleh BKPM beberapa waktu lalu. (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Krisis energi di Indonesia diharapkan mampu diatasi dengan alternatif pemenuhan energi primer yang cukup melimpah di Indonesia, saat ini ada berbagai alternatif sumber energi selain panas bumi, angin, dan air yakni thorium.

"Kita didatangi teman-teman dari energi, salah satunya adalah bahan baku thorium di Babel (Provinsi Bangka Belitung), mereka menceritakan ke saya kalau membangun energi yang lebih murah, ramah, dan bersaing, salah satunya kembangkan pembangkit listrik thorium, kalau nuklir orang masih alergi," kata Saleh Husin, Menteri Perindustrian dalam Seminar Indonesia dan Diversifikasi Energi, Menentukan Arah Kebijakan Energi Indonesia, Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (14/4).

Selain dengan para pengusaha dari daerah, dia mengaku  telah beberapa kali menggelar rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengenai kalkulasi berapa energi yang sesuai sehingga industri bisa tumbuh dengan menggunakan bahan baku thorium.

Berdasarkan situs Dewan Energi Nasional, thorium merupakan bahan bakar nuklir yang lebih unggul dari uranium di hampir semua aspek. Namun memang belum banyak didengar. Thorium disebut sebagai nuklir hijau.

Saleh mengatakan kebutuhan industri di dalam negeri terhadap energi khususnya listrik makin tinggi. Sehingga perlu ada upaya penyediaan listrik yang cukup dan murah agar Indonesia bisa berdaya saing.

Beberapa waktu lalu, Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian (Dirjen BIM Kemenperind) Ir. Harjanto, M.Eng menyebut daya saing industri Indonesia sepanjang 2014 lemah dan sering sakit-sakitan. “Ibaratnya begini deh, daya saing kita (Industri di Indonesia) lemah kayak anak kecil yang disuruh lomba lari kata orangtuanya sih sudah kuat, anak itu setiap hari dikasih makan dan minuman bergizi, tetapi begitu kehujanan sedikit dia langsung pilek, ini kan tidak ada petarung, ibaratnya industri kita kena terpaan sedikit langsung ambruk,” kata Harjanto, di Jakarta, Rabu (28/1).

Saleh Husin menyebut sumber daya thorium sangat berlimpah, jauh lebih banyak daripada uranium. Australia memiliki cadangan terbesar thorium di dunia, diikuti oleh India. Thorium langsung dapat diekstraksi dari tanah, dan jauh lebih aman terhadap lingkungan.

Tentang pengelolaan energi di Indonesia beberapa waktu lalu, salah satu Anggota Unsur Pemangku Kepentingan (AUPK) Dewan Energi Nasional (DEN) Alexander Sonny Keraf mengatakan manajemen dan pengaturan energi di Indonesia harus dipersiapkan untuk jangka panjang.

“Kita harus mempersiapkan energi setidaknya untuk lebih dari kebutuhan seratus tahun, sehingga saat kita nanti hampir kehabisan kita tidak kelabakan,” kata Sonny Keraf  di Jakarta, Rabu (28/1).  

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home