Menristek Dikti: NKRI Harga Mati
SEMARANG, SATUHARAPAN.COM - Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, M. Nasir menganggap semboyan NKRI Harga Mati yang sedang populer belakangan ini bukan basa-basi.
Semboyan itu harus dipegang teguh oleh seluruh warga Indonesia.
Kantor berita Antara memberitakan M. Nasir mengatakan hal itu saat menjadi pembicara kunci pada seminar nasional dengan tema "Menghadirkan Kitab Kuning, Melawan Paham Radikal, Strategi Mencegah Radikalisme Berbasis Agama di Perguruan Tinggi" di Semarang, Sabtu (06/05). Hal ini terkait degan kata-kata NKRI Harga Mati yang mengemuka di mana-mana, terkhusus di media sosial; lengkap dengan Garuda Pancasila.
"NKRI merupakan pemahaman bersama, makanya harus dipertahankan dan dijunjung bersama untuk mencegah berkembangnya paham radikal di masyarakat," kata dia.
Menristek Dikti bahkan mengancam akan memberikan sanksi tegas kepada rektor perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, jika ada mahasiswanya yang terbukti turut dan mengembangkan paham radikal.
Editor : Eben E. Siadari
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...