Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 18:41 WIB | Jumat, 29 Januari 2016

Mensos Khofifah: Kawal Anak Jauhi Penyimpangan Paham Gafatar

Mensos Khofifah: Kawal Anak Jauhi Penyimpangan Paham Gafatar
Sejumlah petugas memberikan pendampingan wawasan berlalu lintas kepada anak-anak dari mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Kota Cimahi, Jawa Barat, Kamis (28/1). Sedikitnya 59 anak dari mantan pengikut Gafatar asal Jawa Barat tersebut diberikan permainan dan pengetahuan kebangsaan untuk memulihkan kondisi psikologis mereka. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Mensos Khofifah: Kawal Anak Jauhi Penyimpangan Paham Gafatar
Sejumlah anak membaca buku bersama di tempat penampungan sementara mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (26/1). Pemerintah Pemprov Jawa Tengah memberikan fasilitas seperti mobil perpustakaan keliling dan alat bermain untuk 131 anak yang berada di tempat penampungan sementara mantan anggota Gafatar asal Jateng dan DIY. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Mensos Khofifah: Kawal Anak Jauhi Penyimpangan Paham Gafatar
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait (kedua kanan) bermain bersama anak-anak dari keluarga eks-Gafatar saat mengunjungi tempat penampungan sementara di Taman Wiladatika Cibubur, Depok, Jawa Barat, Kamis (28/1). Kunjungan Ketua Komnas Perlindungan Anak itu untuk melihat kondisi anak-anak warga eks-Gafatar sekaligus memantau kelayakan tempat penampungan. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Mensos Khofifah: Kawal Anak Jauhi Penyimpangan Paham Gafatar
Dua anggota TNI AD mendampingi warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) turun dari KRI Teluk Banten 516 menuju bus jemputan di Dermaga Mako Kolinlamil, Jakarta, Rabu (27/1). Sebanyak 712 warga eks Gafatar dipulangkan dari Pontianak ke Jakarta, untuk kemudian dikembalikan ke daerah masing-masing di Sumatra, Jawa Barat dan Banten. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Mensos Khofifah: Kawal Anak Jauhi Penyimpangan Paham Gafatar
Sejumlah warga eks Gafatar menyaksikan para anggota Marinir TNI AL mengangkut logistik ke dalam KRI Teluk Bone-511 sebelum pemulangan mereka ke daerah asal melalui Pelabuhan Dwikora, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/1). Sebanyak 823 warga eks Gafatar dibawa menuju Jakarta dengan menggunakan KRI Teluk Bone-511, untuk kemudian dipulangkan ke daerah masing-masing. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta ibu-ibu jangan pernah lepas mengawal anak-anak mereka dari penyimpangan paham Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

“Tugas muslimat, jangan pernah lepas mengawal dan berdoa untuk anaknya agar iman Islamiyah tidak pernah terlepas,” kata Khofifah di hadapan Muslimat Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Attamimi, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), hari Kamis (28/1).

Dia mengatakan terus memantau keadaan eks Gafatar, harapannya akidah mereka tidak berubah lagi. “Saya terus memantau para eks Gafatar. Saya tidak ingin mereka kembali.”

Khofifah mengaku cukup terkejut dan tidak pernah menyangka dengan penyebaran paham tersebut begitu cepat. Karena itu, dia berharap para guru atau tokoh ulama dapat ikut berperan menyelamatkan iman dan Islam.

Kementerian Sosial, lanjutnya bertugas memastikan logistik para eks Gafatar yang berada di penampungan untuk dikembalikan ke kampung halaman masing-masing. Selain itu juga dilakukan identifikasi dan menyiapkan reunifikasi dengan keluarga.

Berikut ini ratusan warga eks Gafatar yang berada disejumlah tempat penampungan di berbagai daerah yang telah dipulangkan dari wilayah Kalimantan. (Ant).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home