Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 11:25 WIB | Sabtu, 11 Juli 2015

Menteri ESDM: Energi Jangan Dijadikan Komoditas

Ilustrasi: proyek Blok Cepu. (Foto: Antara)

BOJONEGORO, SATUHARAPAN.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, mengatakan energi jangan dijadikan sebagai komoditas yang hanya sebatas diambil kemudian selesai setelah energi tersebut dijual, tapi harus mendorong perekonomian masyarakat.

"Keberadaan energi ke depan tidak bisa hanya sebatas komoditas. Kehadiran energi harus mampu mendorong berbagai kegiatan ekonomi masyarakat," kata dia di Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (10/7).

Didampingi Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Bupati Bojonegoro Suyoto, ia mengingatkan di suatu daerah yang terdapat sumber daya alam (SDA) akan selalu memunculkan "kutukan sumber daya alam", kalau pengelolaan tidak dilakukan dengan benar.

"Keberadaan SDA di Aceh, Timika, Papua, tidak banyak membawa perubahan masyarakat di sekitarnya, karena itu kegiatan yang dilakukan harus bisa mendorong perekonomian masyarakat, yaitu mengelola energi ikutannya," kata dia.

Ia mengaku optimistis ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Pertamina EP Cepu, dan juga Pemkab Bojonegoro, akan mampu menjadikan kehadiran produksi minyak Blok Cepu untuk kesejahteraan masyarakat.

Dalam sambutannya, Presiden EMOI Jon M. Gibs menjelaskan program pengembangan masyarakat di sekitar minyak Blok Cepu di Bojonegoro dilakukan bekerja sama dengan Pertamina EP Cepu, SKK Migas, dan juga berbagai pihak lainnya.

"Pengembangan pendidikan memang penting, tapi pengembangan ekonomi masyarakat juga penting," kata dia menegaskan.

Sesuai data, EMOI telah memberikan kontribusi sebesar Rp 23 miliar di sekitar kawasan minyak Blok Cepu, untuk pusat belajar masyarakat dalam pengembangan bisnis.

Kontribusi tersebut diberikan seiring penyelesaian pengembangan proyek lapangan minyak Banyu Urip di Bojonegoro.

Menurut EMOI, proyek tersebut telah memberikan manfaat yang signifikan dan berkelanjutan untuk Indonesia dan masyarakat lokal, termasuk investasi senilai lebih dari USD 3 miliar (Rp 39 triliun) dan kontrak kepada 460 perusahaan Indonesia.

"Dengan bekerja bersama masyarakat, kami terus membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang menjadi lokasi kami beroperasi," kata Gibs.(Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home