Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 15:41 WIB | Jumat, 18 Maret 2016

Menteri ESDM: Keputusan Blok Masela Tunggu Presiden

Sudirman Said. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, menegaskan bahwa keputusan fasilitas pengolahan Blok Masela di Maluku merupakan kebijakan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Sudirman tidak ingin tergesa-gesa mengatakan opsi mana yang akan dipilih Presiden. Dia memastikan bahwa kajian yang dilakukan oleh lembaga internasional, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dan beberapa universitas ternama seperti Universitas Indonesia mengenai skema terbaik untuk pengembangan Blok Masela cenderung memilih skema pengolahan di laut (offshore).

“Jawaban saya tentang (blok) Masela tetap sama, yaitu bapak Presiden sudah mendengar seluruh pertimbangan dan pasti beliau juga meminta masukan dari banyak pihak. Jadi kita menunggu kebijakan bapak Presiden,” kata Sudirman Said di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, hari Jumat (18/3).

Sebelumnya, Joko Widodo, menekankan Sumber Daya Alam (SDA) harus dimanfaatkan dan dikelola sebaik-baiknya untuk kepentingan seluruh masyarakat, bukan segelintir orang saja.

“Saya ingin menekankan, amanat konstitusi yang menyatakan secara tegas dan jelas bahwa pemanfaatan SDA itu harus untuk rakyat dan semua orang, bukan segelintir orang," kata Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas mengenai Blok Masela di Kantor Presiden, Kompleks Istana Presiden, Jakarta Pusat, hari Senin (1/2) bulan lalu.

Berangkat dari pernyataan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan tidak akan mengambil keputusan terkait pengembangan Blok Masela yang terletak di Provinsi Maluku, sebelum bertemu dengan kontraktor blok minyak dan migas tersebut. Presiden Jokowi ingin mencegah salah pilih sistem pengembangan kilang yang justru hanya bermanfaat untuk segelintir orang.

"Karena sebelum saya masuk ke darat atau laut, saya mau ketemu dulu dengan investor kontraktornya. Kalau belum itu saya tidak akan putuskan," ujarnya.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home