Loading...
EKONOMI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 19:23 WIB | Senin, 22 Juni 2015

Menteri Susi Cabut SIUP Lima Perusahaan Perikanan

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjawab wartawan seusai diterima Presiden Jokowi, di kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/6) siang. (Foto: setkab.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mencabut Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dari lima grup perusahaan perikanan, yakni PT Maritim Timur Jaya di Tual (Maluku), PT Dwikarya Reksa Abadi di Wanam (Papua), PT Indojurong Fishing Industries di Penambulai (Maluku), PT Pusaka Benjina Resources (Maluku), dan PT Mabiru Industries (Maluku).

Selain mencabut izin perusahaan-perusahaan yang terkait illegal fishing, menurut Susi, pihaknya juga menyita kurang lebih 20.000 ton ikan untuk disita.

"Pusaka Benjina Resources sudah kami serahkan ke kepolisian, SIUP sudah dicabut. Namun, ada beberapa informasi bahwa Saudara Roy Setiawan masih melakukan processing di pabrik PT Pusaka Benjina Resources," kata Susi usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (22/6).

Menurut dia, berdasarkan informasi yang diperoleh, Roy Setiawan masih melakukan pemrosesan cumi-cumi dan mengambil barang-barang dari Antasena untuk dimasukkan ke cold storage atau ruang pendingin. Padahal, dengan adanya kasus perbudakan, semua yang ada di Pusaka Benjina Resources, baik kapal maupun ruang pendingin, tidak boleh diubah lagi.

"Hasil tangkapan dari kapal-kapal PT Pusaka Benjina Resources itu dalam pengawasan negara," ucap Susi.

Adapun Surat Izin Kapal Penangkap Ikan (SIPI) dan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) PT Dwikarya Reksa Abadi di Wanam (Papua) sudah dicabut. Pada hari ini, Susi telah memerintahkan Dirjen Perikanan Tangkap untuk mencabut SIUP PT Dwikarya Reksa Abadi di Wanam (Papua).

Sementara itu, Susi mendapatkan laporan, beberapa kapal milik PT Mabiru Industries (Maluku) masih aktif. Dia pun telah meminta jajarannya untuk menindaklanjuti laporan itu berdasarkan analisis dan evaluasi yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Saat ditanya bagaimana respons Presiden Jokowi, Susi mengemukakan, intinya bagaimana caranya industri perikanan bisa maju ke depan. “Presiden juga gemas melihat kita itu kaya sekali tetapi selama ini tidak membuat masyarakat dan nelayan Indonesia menikmati. Yang menikmati orang luar negeri,” ujar Susi.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home