Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 16:59 WIB | Minggu, 08 Maret 2015

Menteri Susi ingin Pengusaha Kelautan Regenerasi Rumah Ikan

Salah satu dari tiga kapal asing itu ditembak oleh kapal Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bersama TNI Angkatan Laut dan Bakorkamla di perairan Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/15). (Foto: dok.satuharapan.com/Puspen TNI)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Kelautan dan Perikanan ingin agar para pengusaha dan asosiasi di bidang kelautan ikut memperhatikan ekosistem laut dengan menenggelamkan kapal longline yang sudah tidak melaut.

“Kapal yang sudah tidak melaut itu bisa digeret ke satu wilayah untuk ditenggelamkan kan? Kan untuk rumpon (rumah ikan),” kata Susi di depan anggota Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI), HNPN (Himpunan Nelayan Purse Seine Nusantara) dan Astuin (Asosiasi Tuna Indonesia) di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan Jalan Ridwan Rais Jakarta Pusat, Jumat (6/3).

Namun, Sekretaris Jenderal ATLI Dwi Agus Siswaputra menyatakan bahwa kapal tersebut lebih baik untuk dijual kembali demi menambah keuntungan.

“Kan bisa dijual lagi, Bu. Lumayan, untuk nambah-nambah,” kata dia sambil berkelakar.

Menanggapi hal itu, Susi mengatakan bahwa para pelaku illegal logging saja melakukan penghijauan kembali hutan yang pohonnya sudah mereka tebang.

“Harusnya, kapal ini kan untuk menanam ikan. Setelah selesai di-scrub, ini jadi rumpon. Rumah ikan di laut. Kan untung Anda sudah banyak. Rumpon itu nanti bisa ditanam di pinggir untuk nelayan tradisional. Bikin program ATLI membuat rumpon di pesisir pantai untuk nelayan tradisional dari kapal yang di-scrub.”

Dwi mengaku sudah merencanakan program yang serupa namun hingga saat ini belum terealisasi.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home