Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 18:30 WIB | Senin, 11 Mei 2015

Menteri Susi Sayangkan Kredit Perbankan Nelayan Sedikit

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memberikan sambutan pada acara Launching Sail Tomini dan Festival Boalemo 2015 di Epicentrum Walk Kuningan Jakarta. Selasa (5/5). (Foto: kkp.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyayangkan jumlah kredit yang dikucurkan pihak perbankan kepada nelayan tradisional di berbagai daerah di Tanah Air masih sedikit dibandingkan jumlah kredit yang dikucurkan ke sektor lainnya.

"Saya yakin jika financing lembaga-lembaga keuangan ini bergerak, masuk, mendukung sektor perikanan dan kelautan itu pasti akan berhasil meningkatkan produksi dan ekspor hasil laut kita," kata Menteri Susi dalam siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang diterima di Jakarta, Senin (11/5).

Menurut Susi, kredit yang disalurkan ke nelayan jumlahnya masih sangat sedikit. Dari data OJK, kredit bank yang disalurkan ke sektor maritim baru mencapai Rp 17,6 triliun per Desember 2014.

Sedangkan porsi kredit ke sektor maritim hanya mencapai 0,49 persen dari total kredit yang disalurkan industri perbankan Rp 3.600 triliun.

Dari jumlah tersebut, kredit yang disalurkan perbankan ke sektor kelautan dan perikanan terdiri atas sebesar 75 persen berupa kredit modal kerja dan 25 persen untuk modal investasi.

"Sektor usaha di bidang kelautan dan perikanan potensinya sangat besar dan itu membutuhkan pembiayaan yang sangat besar. Bisa masukkan kredit ke kegiatan penangkapan ikan, budidaya, pengolahan, pemasaran produk, wisata bahari, dan jasa pendukung lainnya," ujarnya.

Ia mengemukakan bahwa untuk tahun 2015 ini, OJK siap menyalurkan kredit yang lebih besar ke dalam pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan.

Menteri Susi juga menyatakan bahwa ada sejumlah bank yang akan menyalurkan kredit langsung pada nelayan.

Selain itu, lanjutnya, bank juga akan melakukan beberapa pembiayaan, seperti pembiayaan kapal, pembiayaan penyediaan lemari pendingin atau "cold storage", pembiayaan sentra produksi perikanan, pembiayaan rumput laut dan pembiayaan pelabuhan.

OJK sendiri juga telah menargetkan pertumbuhan kredit di sektor kelautan dan perikanan pada tahun ini akan naik sebesar 67 persen atau akan naik menjadi Rp 29 triliun pada akhir tahun 2015 ini.

"Tidak hanya perbankan berbagai perusaahaan pembiayaan juga mulai melirik sektor kelautan dan perikanan. Ada 12 perusahaan pembiayaan yang siap mengucurkan dana pada sektor kelautan dan perikanan dengan total Rp 500 miliar di tahun ini," ucapnya. (Ant)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home