Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:57 WIB | Sabtu, 14 Januari 2017

Merokok Habiskan Biaya $1 Triliun, Akan Bunuh 8 Juta Orang Setahun

Ilustrasi: Seorang mahasiswa University of Washington merokok di lokasi bebas rokok kampus di Seattle itu. (Foto: voaindonesia.com/AP/Elaine Thompson)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Merokok menggerogoti ekonomi global lebih dari US$1 triliun (Rp 13.322 triliun) per tahun, dan akan membunuh satu pertiga lebih banyak orang pada tahun 2030 dibandingkan sekarang, menurut studi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Institut Kanker Nasional yang diterbitkan Selasa (10/1).

Biaya itu jauh melebihi pendapatan global dari pajak-pajak tembakau, yang menurut perkiraan WHO mencapai sekitar $269 miliar (Rp 3.583 triliun) pada 2013-2014.

"Jumlah kematian terkait tembakau diproyeksikan akan meningkat dari sekitar enam juta kematian per tahun menjadi sekitar 8 juta per tahun pada 2030, dengan lebih dari 80 persen di antaranya terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah atau  lower middle income countries (LMIC)," menurut studi tersebut, seperti dilansir situs voaindonesia.com.

Sekitar 80 persen perokok tinggal di negara-negara tersebut, dan meskipun prevalensi merokok turun di antara populasi global, jumlah total perokok di seluruh dunia meningkat, jelas studi tersebut.

Ahli-ahli kesehatan mengatakan, penggunaan tembakau merupakan sebab kematian global terbesar yang dapat dicegah.

"Konsumsi tembakau bertanggung jawab atas kemungkinan lebih dari $1 triliun (Rp 13.322 triliun) biaya perawatan kesehatan dan kehilangan produktivitas setiap tahun," kata studi tersebut, yang dikaji oleh lebih dari 70 ilmuwan ahli.

Biaya-biaya ekonomi diperkirakan akan terus meningkat, dan meskipun pemerintah-pemerintah memiliki alat-alat untuk mengurangi pemakaian tembakau dan kematian terkait, sebagian besar gagal menggunakannya, menurut laporan setebal 688 halaman itu.

"Pemerintah takut kontrol terhadap tembakau akan berdampak buruk pada ekonomi, tapi hal itu tidak dijustifikasi oleh bukti. Bukti ilmiahnya jelas, waktunya bertindak adalah sekarang." 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home