Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 15:49 WIB | Selasa, 21 Januari 2014

Mesir Akan Rayakan 3 Tahun Revolusi 25 Januari

Revolusi Mesir pecah pada 25 Januari 2011, ketika rakyat berdemonstradi di Lapangan Tahrir. Kairo. (Foto: Ist.)

KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Menteri Dalam Negeri Mesir, Mohamed Ibrahim, meminta  rakyat untuk berkumpul di lapangan kota pada hari Sabtu  (25/1) untuk merayakan " revolusi 25 Januari”. Dan menyebutkan bahwa pasukan polisi "sepenuhnya siap" untuk mengamankan perayaan tersebut meskipun ada rencana Ikhwanul Muslimin menggelar protes pada hari yang sama.

Berbicara pada upacara pelantikan taruna polisi yang baru di New Cairo pada hari Senin (20/1), Ibrahim mengatakan bahwa langkah-langkah proaktif  dilakukan untuk mendeteksi "elemen teroris" yang berencana merusak perayaan.

Setiap upaya untuk mengganggu hukum dan ketertiban akan berhadapan dengan kekuatan hukum, kata menteri seperti dikutip oleh kantor berita resmi MENA.

Ibrahim mengatakan bahwa dia telah membahas persiapan untuk "perayaan 25 Januari."  Hari Sabtu itu  adalah ulang tahun ketiga sejak peristiwa pada 2011 yang merupakan "Hari Kemarahan" ketika para pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang kebrutalan polisi turun ke jalanan kota-kota Mesir. Hal itu memicu protes massa yang menyebabkan penggulingan Presiden Mesir,  Hosni Mubarak, pada bulan Februari.

Namun peringatan itu juga dibayangi oleh aksi protes kelompok Ikhwanul Muslimin yang menentang pemerintah sementara, setelah Presiden Mohammed Morsi digulingkan pada Juli tahun lalu. Bahkan kemudian Ikhwanul Muslimin, organisasi di mana Morsi berasal, juga dinyatakan sebagai organisasi teroris.

Aliansi Nasional dalam Mendukung Legitimasi (Morsi) telah menyerukan aksi sebagai "eskalasi serius kegiatan protes damai" pada 25 Januari. Mereka menyebutnya sebagai aksi melawan "kudeta militer " terhadap mantan presiden Mohammed Morsi, sebagaimana disampaikan situs resmi  Ikhwanul Muslimin, Ikhwanweb. (ahram.org.eg)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home