Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:29 WIB | Jumat, 14 April 2023

Mesir Desak Turki untuk Tarik Pasukan dari Suriah

Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, sebelum pertemuannya dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis di Athena, Selasa, 11 April 2023. (Foto: dok. AP)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Menteri luar negeri Mesir pada hari Kamis (13/4) mendesak Turki untuk menarik pasukan dari Suriah, menggarisbawahi ketegangan yang masih ada meskipun ada upaya baru-baru ini untuk memperbaiki hubungan.

Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, mengunjungi Ankara untuk pembicaraan ketiganya dengan timpalannya dari Turki, Mevlut Cavusoglu, dalam dua bulan.

Lonjakan dalam kontak diplomatik datang dengan Turki, terperosok dalam krisis ekonomi satu bulan sebelum pemilihan penting, berusaha untuk menormalisasi hubungan dengan sejumlah negara Arab yang menjadi persaingan dengannya dalam dekade terakhir.

Shoukry menegaskan kembali keinginan Kairo untuk terus meningkatkan hubungan, yang rusak setelah penggulingan presiden Mesir Mohamed Morsi, sekutu Turki, pada 2013.

Namun dia juga mengemukakan ketidaksepakatan atas Suriah, di mana Turki memiliki pasukan dan mendukung pejuang pemberontak dalam perang saudara di negara itu.

“Saya mengatakan bahwa kedaulatan dan integritas teritorial Suriah harus dipertahankan. Dan saya mengatakan bahwa kekuatan asing harus ditarik dari wilayah Suriah,” kata Shoukry dalam jumpa pers bersama setelah pembicaraan.

Kehadiran militer Turki di Suriah barat laut juga mempersulit upayanya untuk mengadakan pertemuan puncak pembangunan perdamaian dengan Presiden Bashar al-Assad.

Mesir dan pemerintah Arab lainnya memperkuat keterlibatan mereka dengan Damaskus, sebuah dorongan yang menimbulkan kekhawatiran dari Washington.

Shoukry bulan ini menerima menteri luar negeri Suriah di Kairo untuk pertama kalinya sejak perang saudara dimulai lebih dari satu dekade lalu.

Tetapi Assad telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, tujuan baru-baru ini dari Ankara, dengan syarat Turki menarik pasukannya.

Cavusoglu menegaskan kembali posisi lama Turki bahwa kehadiran militernya diperlukan untuk melawan “terorisme”.

“Kita harus memastikan tidak ada ancaman bagi kita dari sana,” kata Cavusoglu.

Selain mendukung pasukan pemberontak, Turki juga melakukan serangkaian serangan militer ke Suriah, terutama untuk melawan kelompok Kurdi yang dianggapnya sebagai “teroris.” (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home