Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 17:58 WIB | Kamis, 11 Agustus 2016

Mesir-IMF Capai Kesepakatan Awal

Sumber tersebut mengatakan tidak ada kesepakatan yang telah ditandatangani.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi (tengah) menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail dan anggota Komite Menteri Ekonomi pemerintah untuk membahas indikator ekonomi masa depan.

KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Mesir telah mencapai kesepakatan awal dengan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) setelah hampir dua minggu membicarakan program pinjaman US$ 12 milyar atau setara Rp 13 triliun dan akan membuat pengumuman pada hari Kamis (11/8), kata dua sumber pemerintah seperti dilaporkan Reuters.

Sumber tersebut mengatakan tidak ada kesepakatan yang telah ditandatangani tapi bahwa pembicaraan intensif dengan delegasi IMF yang tiba di Kairo pada 30 Juli itu telah menghasilkan kesepahaman awal. Mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Sebelumnya di tempat terpisah IMF menyetujui pinjaman sebesar 2,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 39,4 triliun) untuk Tunisia pada hari Jumat (20/5) demi membantu negara tersebut menerapkan reformasi ekonomi dan keuangan.

Program pinjaman 48 bulan itu bertujuan mendukung rencana lima tahun pemerintah untuk lebih menstabilkan perekonomian, mereformasi layanan sipil dan lembaga publik lainnya, serta meningkatkan iklim bisnis, menurut pernyataan IMF.

Dana tersebut kemungkinan akan diberikan kepada pemerintah Tunisia dalam sembilan tahap, termasuk dana sekitar 320 juta dolar AS (sekitar Rp 4,3 triliun) yang langsung dikucurkan bersamaan dengan pengumuman itu.

Ekonomi Tunisia belum sepenuhnya bangkit pascarevolusi pada 2011 yang menggulingkan pemerintah korup presiden Zine El Abidine Ben Ali dan memicu pemberontakan Arab Spring di seluruh Afrika Utara dan Timur Tengah.

Pertumbuhan ekonominya melambat menjadi 0,8 persen pada tahun lalu dari 2,3 persen pada 2014, dan angka pengangguran nasional mencapai 15 persen pada akhir tahun lalu.

Sementara itu, Tunisia juga sedang berjuang membendung serangan para ekstremis termasuk pejuang dari kelompok Islamic State (ISIS) yang sudah merusak industri pariwisatanya yang menguntungkan.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home