Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 19:14 WIB | Selasa, 31 Desember 2019

Milisi Syiah Protes dan Kepung Kedubes AS di Baghdad

Milisi Syiah di Irak berdemo mengepung kedubes AS di Baghdad, Selasa (31/12). (foto: dari Reuters)

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Ratusan pendukung milisi Syiah Irak yang marah mendobrak pintu gerbang kedutaan Amerika Serikat pada hari Selasa (31/12). Mereka menyerbu masuk kompleks ketika suara tembakan dan sirene terdengar.

Pasukan keamanan Irak di luar kedutaan, dan pasukan keamanan AS di dalam kompleks, keduanya menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa, namun mereka mengabaikan seruan melalui megaphone untuk mundur dari kedutaan.

Massa menghancurkan kamera keamanan di dinding sekitar Kedutaan Besar AS di Baghdad, menurut laporan Reuters. Mereka melemparkan batu dan mendirikan tenda protes di sana, menyusul serangan udara mematikan AS pekan ini yang menewaskan 25 pejuang milisi yang didukung Iran di Irak.

Mereka berteriak "Turunkan, Turunkan USA!" Kerumunan berusaha mendorong ke dalam halaman kedutaan, melemparkan botol air dan menghancurkan kamera keamanan di luar. Mereka mengibarkan bendera milisi dan mengejek staf keamanan kedutaan yang tetap berada di balik jendela kaca di gerbang tempat penerimaan tamu. Mereka menyemprotkan cat di dinding dan jendela berwarna merah untuk mendukung milisi Kataeb Hizbullah dengan tulisan: "Ditutup atas nama perlawanan."

Tidak ada yang dilaporkan terluka dalam amukan tersebut dan staf keamanan telah mundur ke dalam kedutaan, setelah pengunjuk rasa berkumpul di luar.

Duta Besar AS untuk Irak dan staf lainnya meninggalkan Baghdad melalui bandara internasional karena alasan keamanan pada hari Selasa ke tujuan yang tidak diketahui, menurut sumber Al Arabiya. Seorang pejabat mengatakan beberapa staf perlindungan kedutaan tetap tinggal di kedutaan, menurut laporan AP.

Washington pada Senin menuduh pemerintah Irak gagal "melindungi" kepentingan AS, menurut laporan AFP, sehari setelah serangan udara AS yang mematikan terhadap kelompok pro-Iran dan memicu kemarahan.

Militer AS melakukan serangan udara pada hari Minggu (29/12) di Irak dan Suriah terhadap kelompok milisi Kataib Hizbullah dalam menanggapi pembunuhan seorang kontraktor sipil AS oleh serangan roket di pangkalan militer di Irak.

Sumber-sumber keamanan dan milisi Irak mengatakan sedikitnya 25 anggota milisi terbunuh dan sedikitnya 55 terluka setelah tiga serangan udara AS.

Paling tidak empat komandan lokal Kataib Hizbullah termasuk di antara yang tewas, kata sumber itu, seraya menambahkan bahwa salah satu serangan telah menargetkan markas kelompok milisi di dekat distrik Qaim, di dekat perbatasan dengan Suriah.

Pentagon mengatakan telah menargetkan tiga lokasi kelompok milisi Syiah yang didukung Iran di Irak dan dua di Suriah. Lokasi-lokasi itu termasuk fasilitas penyimpanan senjata dan lokasi komando dan kontrol yang digunakan kelompok itu untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap pasukan koalisi, katanya.

Seorang pejabat AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan serangan itu dilakukan dengan jet tempur F-15.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home