Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 12:23 WIB | Selasa, 30 Mei 2017

Militer Filipina Berhasil Menguasai Kota Marawi

Seorang tentara Filipina dan Armada Angkatan Bersenjata (APC) di sebuah pos pemeriksaan Kota Marawi. Foto: (AFP)

ZAMBOANGA, SATUHARAPAN.COM - Pasukan pemerintah Filipina telah menguasai secara penuh kota Marawi dan bentrokan dengan kelompok Maute yang berafiliasi dengan Negara Islam (ISIS) akan segera berakhir, kata juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina pada hari Senin (29/7), seperti dikutip kantor berita Turki Anadolu Agency

"Pasukan kita berada dalam kendali penuh atas kota, kecuali daerah-daerah tertentu yang masih mereka duduki. Di wilayah itu terus dilakukan operasi pembersihan," kata Brigadir Jenderal Restituto Padilla Jr. seperti dikutip GMA News

"Kami berada dalam kendali penuh, artinya dapat dikatakan bahwa kami dapat menentukan siapa yang masuk dan siapa yang keluar, yang bergerak dan siapa yang tidak. Dan kita mencoba untuk mengisolasi semua kantong perlawanan yang tersisa ini," Padilla menambahkan. 

Padilla mengatakan militer berusaha untuk "mengakhiri krisis ini sesegera mungkin" tetapi mereka belum bisa menentukan waktunya. 

"Komandan angkatan darat kami telah memastikan bahwa pertempuran segera selesai. Jadi, kami berharap mendapatkan hasil yang jelas," katanya. 

Dalam sebuah wawancara dengan Radio DZMM pada hari Senin, juru bicara militer lainnya Kolonel Edgar Arevalo mengatakan selama tujuh hari pertempuran, jumlah korban adalah 61 gerilyawan Maute, 20 tentara pemerintah dan 19 warga sipil. 

Arevalo menekankan bahwa memulihkan korban bukan prioritas pemerintah karena militer berfokus pada penyelamatan warga sipil dan mengatasi ancaman teror. 

Sementara itu, di kota Iligan, sekitar 38 kilometer dari Marawi, penjagaan diperketat pada hari Senin setelah ada laporan pemberontak Maute yang lari dari Marawi menyamar sebagai pengungsi. 

Kolonel Alex Aduca, komandan Batalion Infanteri Mekanik Divisi Keempat Angkatan Darat, dalam wawancara telepon dengan Radio DZMM mengatakan bahwa pengungsi dicegah masuk ke Iligan untuk kemudian dikonsentrasikan di Matungao dan Tagoloan di mana mereka mendapatkan bantuan layanan dan kebutuhan dasar. 

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan seluruh Pulau Mindanao dalam keadaan darurat militer pada 23 Mei menyusul pertempuran antara pasukan pemerintah dan milisi Maute yang berafiliasi dengan ISIS di kota Marawi. (channelnewsasia.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home