Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 15:30 WIB | Jumat, 10 Desember 2021

Militer Gabungan Sita 67 Ton Narkotika di Teluk Arab

Militer Gabungan Sita 67 Ton Narkotika di Teluk Arab
Penjaga perbatasan Arab Saudi menggagalkan upaya selama patroli keamanan darat di Jazan, Najran dan Asir. (Foto: dok. SPA)
Militer Gabungan Sita 67 Ton Narkotika di Teluk Arab
Pelaut yang ditugaskan ke Frigate Prancis FS Floreal menginventarisasi pengiriman obat-obatan terlarang yang dilarang tanpa kewarganegaraan pada 3 November 2021. (Foto: dok. @CMF_Bahrain)
Militer Gabungan Sita 67 Ton Narkotika di Teluk Arab
Pelaut yang ditugaskan ke Frigate Prancis FS Floreal menginventarisasi pengiriman obat-obatan terlarang yang dilarang tanpa kewarganegaraan pada 3 November 2021. (Foto: dok. @CMF_Bahrain)

DUBAI, SATUHARAPAN.COM-Koalisi angkatan laut multinasional mengatakan mereka menyita lebih dari 67 ton narkoba senilai lebih dari US$ 189 juta dalam operasi di dekat Teluk Arab pada tahun 2021, sebuah rekor bagi gugus tugas tersebut.

Nilai obat-obatan yang disita oleh Satuan Tugas Gabungan 150 yang berbasis di Bahrain melebihi gabungan empat tahun terakhir, kata Tim Hawkins, juru bicara Pasukan Maritim Gabungan (CMF) yang mengawasi gugus tugas tersebut, menurut laporan Arab News.

Penangkapan itu termasuk 6.550 kilogram heroin, 4.052 kilogram metamfetamin dan 56.834 kilogram hashish (ganja)  semuanya dimusnahkan, katanya.

Komandan CTF 150, Kapten Angkatan Laut Kerajaan Selandia Baru Brendon Clark, mengatakan obat-obatan itu berasal dari sejumlah negara di sekitar kawasan itu, tanpa merinci.

"Ini semua tentang operasi keamanan maritim... mencegah aktivitas terlarang dari aktor non-negara di kawasan itu," katanya.

“Kami melakukan itu agar kami dapat memiliki pengiriman komersial yang sah, penangkapan ikan komersial yang sah, dapat transit dan beroperasi di kawasan yang bebas dari ancaman non-negara ini.”

CTF 150 adalah bagian dari kemitraan angkatan laut CMF di mana 34 negara berpatroli di 3,2 juta mil persegi perairan internasional. Angkatan Laut Selandia Baru mengambil alih komando CTF 150 pada bulan Juli.

Menyita Rudal Iran

Sementara itu, Amerika Serikat menyita dua gudang besar senjata Iran, termasuk 171 rudal permukaan-ke-udara dan delapan rudal anti-tank, yang ditujukan untuk milisi Houthi di Yaman.

Departemen kehakiman AS pada hari Selasa mengatakan pasukan angkatan laut menyita senjata dari dua kapal di Laut Arab saat melakukan operasi keamanan maritim rutin.

“Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), yang dimasukkan dalam daftar organisasi teroris asing, mengatur pengiriman senjata, yang ditujukan untuk gerilyawan Houthi di Yaman,” tambah pernyataan itu.

Sekitar 1,1 juta barel produk minyak Iran juga disita dari empat kapal tanker berbendera asing di atau sekitar Laut Arab saat dalam perjalanan ke Venezuela, kata departemen kehakiman.

“Tindakan Amerika Serikat dalam dua kasus ini merupakan pukulan telak bagi Pemerintah Iran dan jaringan kriminal yang mendukung Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC),” kata Asisten Jaksa Agung, Matthew G. Olsen, dari Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman.

Produk minyak bumi yang disita dijual seharga lebih dari US$ 26 juta, sesuai dengan perintah pengadilan, dengan hasil yang ditujukan  untuk “seluruhnya atau sebagian, ke Dana Korban Terorisme Negara yang Disponsori AS.”

Operasi tersebut mewakili “penyitaan terbesar pengiriman bahan bakar dan senjata oleh pemerintah AS dari Iran,” kata pernyataan itu.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home