Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 13:22 WIB | Sabtu, 17 April 2021

Militer Myanmar Bebaskan 23.047 Tahanan

Seorang perempuan menyalakan lilin sementara yang lain menunjukkan tanda perlawanan dengan tiga jari selama penyalaan lilin untuk mengenang orang-orang yang tewas dalam tanggapan kekerasan junta militer terhadap demonstrasi anti-kudeta di Yangon, Myanmar, hari Jumat (16/4). (Foto: AP)

YANGON, SATUHARAPAN.COM-Junta militer Myanmar pada hari Sabtu (17/5) mengumumkan pengampunan dan membebaskan lebih dari 23.000 tahanan untuk menandai liburan tahun baru, tetapi belum jelas apakah mereka termasuk aktivis pro demokrasi yang ditahan setelah kudeta Februari.

Pembebasan itu diumumkan di stasiun televisi negara MRTV, yang mengatakan bahwa pemimpin militer Jenderal Min Aung Hlaing mengampuni 23.047 tahanan, termasuk 137 orang asing yang akan dideportasi dari Myanmar. Dia juga mengurangi hukuman untuk orang lain.

Pembebasan tahanan lebih awal adalah kebiasaan selama hari libur besar, tetapi ini adalah kedua kalinya junta yang berkuasa melakukannya sejak menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi, yang memicu protes, penangkapan dan menimbulkan korban tewas oleh pasukan keamanan.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), yang memantau korban dan penangkapan, pasukan pemerintah telah menewaskan sedikitnya 726 pengunjuk rasa dan pengamat sejak pengambilalihan tersebut. Kelompok itu mengatakan 2.728 orang, termasuk Suu Kyi, ditahan.

Menyusul pembebasan lebih dari 23.000 narapidana untuk memperingati Union Day pada 12 Februari, ada laporan di media sosial bahwa beberapa di antara mereka direkrut oleh pihak berwenang untuk melakukan kekerasan pada malam hari di daerah pemukiman untuk menyebarkan kepanikan, terutama dengan menyalakan api. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home