Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 16:05 WIB | Kamis, 27 Januari 2022

Militer Yordania Bunuh 27 Penyelundup Narkotika dari Suriah

Perbatasan Yordania dan Suriah di Naseeb. (Foto: dok. ist)

AMMAN, SATUHARAPAN.COM-Militer Yordania mengatakan pada hari Kamis (27/1) bahwa pasukannya telah membunuh 27 tersangka penyelundup narkotika yang mencoba memasuki negara itu dari negara tetangga Suriah.

Laporan di situs web tentara mengatakan bahwa mereka telah menggagalkan beberapa upaya yang diduga untuk menyelundupkan obat-obatan narkotika ke Yordania dari Suriah, dan bahwa sejumlah besar narkotika disita dalam intervensi terpisah yang juga menyebabkan beberapa orang terluka.

Militer mengatakan bahwa mereka “terus menerapkan aturan keterlibatan yang baru ditetapkan dan akan menyerang dengan tangan besi dan menghadapi kekuatan dan ketegasan dengan segala upaya penyusupan atau penyelundupan untuk melindungi perbatasan.”

Awal bulan ini militer mengatakan seorang perwira militer tewas dalam baku tembak dengan para penyelundup di sepanjang perbatasan yang panjang dengan Suriah.

Yordania menampung lebih dari 650.000 pengungsi Suriah yang melarikan diri dari perang saudara yang telah berkecamuk di sana selama lebih dari satu dekade.

Pada bulan September, pejabat Suriah dan Yordania membahas keamanan perbatasan setelah pasukan pemerintah Suriah merebut daerah yang dikuasai pemberontak di sepanjang perbatasan Yordania. Sebulan kemudian, Raja Yordania, Abdullah II, berbicara dengan Presiden Suriah Bashar Assad untuk pertama kalinya dalam satu dekade setelah kedua negara membuka kembali penyeberangan perbatasan utama.

Industri obat-obatan terlarang berkembang di Suriah setelah 10 tahun perang saudara. Dalam beberapa tahun terakhir, negara Mediterania Arab itu telah muncul sebagai hot spot untuk membuat dan menjual captagon, amfetamin ilegal. Baik Suriah maupun negara tetangganya, Lebanon, telah menjadi gerbang masuknya narkoba ke Timur Tengah, dan khususnya ke Teluk.

Kantor Narkoba dan Kejahatan PBB mengatakan dalam sebuah laporan tahun 2014 bahwa pasar amfetamin sedang meningkat di Timur Tengah, dengan penggerebekan sebagian besar di Arab Saudi, Yordania dan Suriah menyumbang lebih dari 55 persen amfetamin yang disita di seluruh dunia.

Penggerebegan Pekan Lalu

Militer Yordania mengatakan bahwa mereka menggagalkan upaya penyelundupan narkoba ke negara itu dari Suriah, sepekan setelah dua tentara tewas di perbatasan.

Sebuah sumber militer mengatakan kepada media resmi bahwa para penyelundup "melarikan diri jauh ke Suriah" setelah mereka dicegat pada pekan lalu dan sebanyak 353.000 pil Captagon disita.

Dia mengatakan tentara akan "menyerang dengan tangan besi dan menangani dengan tegas setiap upaya infiltrasi atau penyelundupan dari Suriah".

Pengadilan Yordania menghukum produsen obat Captagon dengan hukuman penjara yang lama. Dan militer mengumumkan pekan lalu bahwa dua tentara Yordania tewas di zona penyelundupan di perbatasan dengan Suriah.

Dikatakan salah satu dari keduanya dibunuh oleh penyelundup yang beroperasi dari Suriah, namun tidak memberikan rincian kematian prajurit lainnya.

Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, mengatakan pada hari Rabu (26/1) bahwa kerajaan telah menjadi target jaringan narkoba yang berbasis di Suriah.

Pembunuhan dua tentara itu menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan personel militer di perbatasan.

Pejabat keamanan Arab mengatakan penyelundupan Captagon dari daerah rezim Suriah ke Yordania dan seterusnya dipercepat dalam dua tahun terakhir. Mereka memperkirakan perdagangan bernilai hingga US$4 miliar per tahun. (dengan AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home