Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 20:38 WIB | Senin, 31 Agustus 2015

Minat Investasi Australia ke Indonesia Mencapai Rp 10 Triliun

Ilustrasi. Minat investor Australia di bidang investasi elektronik mencapai USD 1,98 juta. (Foto: Dok. satuharapan.com/AFP)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengungkapkan bahwa minat investasi Australia terhadap Indonesia mencapai USD 652-757 juta atau sekitar Rp 10 triliun.

“Australia merupakan negara ranking 12 di dalam realisasi investasi. Karena itu kita untuk pertama kali melakukan pertemuan-pertemuan di Australia yang mendorong dan memberikan suatu keyakinan untuk bisa berinvestasi di Indonesia. dari pertemuan kami ada nilai minat investasi sebesar USD 652-757 juta,” kata Franky dalam konferensi pers terkait Laporan Hasil Kunjungan Kepala BKPM ke Korea Selatan dan Australia dan Perkembangan Investasi Global dan Regional di Kantor BKPM Jalan Gatot Subroto No. 44 Jakarta Selatan, hari Senin (31/8).

Beberapa bidang industri yang diminati oleh investor Australia adalah industri cat dan perekat mencapai USD 5 juta, industri kapal mencapai USD 50-150 juta, pelabuhan untuk logistik pertanian mencapai USD 30 juta, industri garam mencapai USD 35 juta, industri elektronik USD 1,98 juta, industri methanol mencapai USD 25 juta, pembangkit listrik energi terbarukan mencapai USD 500 juta dan industri besi baja untuk infrastruktur mencapai USD 5-10 juta.

Untuk menindaklanjuti rencana investasi tersebut, rencananya BKPM bekerja sama dengan Kedutaan Besar Indonesia di Canberra akan mengundang kurang lebih 200 pelaku usaha dari Australia ke Indonesia pada 16 November 2015 mendatang terkait bisnis forum lanjutan.

Menurut Franky, berdasarkan beberapa kegiatan serupa yang pernah dilaksanakan di Australia, kebanyakan investor di bidang energi yang berminat untuk melakukan bisnis konsultasi. Dalam konsultasi tersebut, BKPM juga memberikan pemahaman kebijakan dan potensi investasi di Indonesia.

Selain bidang investasi energi, investor Australia juga menaruh minat pada proyek energi, surya, panas bumi, angin, jalan tol, korupsi dan transparansi tender terutama ditemukan dalam market sounding, policy error, dan peraturan dan prosedur tender.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Australia juga menyepakati beberapa hal yaitu pilot project integrasi perkebunan kelapa sawit dan peternakan sapi, melanjutkan kegiatan peningkatan keterampilan peternak sapi, rumah potong hewan (RPH) maupun industri pengolahan daging sapi.

Kemudian pelatihan peningkatan pengetahuan bagi staf senior pemerintah Indonesia yang terlibat dalam proses pembuatan kebijakan di bidang peternakan, pengembangan standar operation procedure (SPO) RPH sesuai standar internasional, pembuatan riset tentang peternakan sapi dan penyusunan dari kerja sama antara Indonesia dan Australia di bidang daging dan ternak sapi.

“Saya lihat ke depan, Australia salah satu negara yang berpotensi memberikan kontribusi besar bagi investasi di dalam negeri. Di luar dari pertemuan-pertemuan itu kami melihat tidak sedikit yang akan hadir pada posisi lebih serius bukan hanya pendalaman tapi juga untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Franky.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home