Loading...
DUNIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 13:37 WIB | Senin, 15 Desember 2014

Motif Teror Sydney Belum Diketahui, Komunitas Muslim Siap Bantu

Motif Teror Sydney Belum Diketahui, Komunitas Muslim Siap Bantu
Seorang petugas polisi bersenjata lengkap berjalan di jalan dekat Lindt cafe. (Foto-foto: abc.net.au)
Motif Teror Sydney Belum Diketahui, Komunitas Muslim Siap Bantu
Orang-orang tampak berlari meninggalkan Martin Place.
Motif Teror Sydney Belum Diketahui, Komunitas Muslim Siap Bantu
Seorang bayi dievakuasi dari jendela dan menuruni tangga sebuah bangunan di Martin Place.
Motif Teror Sydney Belum Diketahui, Komunitas Muslim Siap Bantu
Polisi bersenjata berumpuk di dekat Lindt Kafe.
Motif Teror Sydney Belum Diketahui, Komunitas Muslim Siap Bantu
Peta lokasi penyanderaan.

SYDNEY, SATUHARAPAN.COM – Senin pagi sejumlah orang disandera oleh pelaku bersenjata di sebuah kafe di jantung kota, CBD Sydney. Pelaku juga menempelkan bendera warna hitam bertuliskan huruf Arab berwarna putih di jendela kafe.

Sebelumnya, tiga orang telah terlihat meninggalkan Lindt cafe di Martin Place enam jam setelah pengepungan dimulai sekitar pikul 09:00 waktu setempat.

Komisaris Polisi Andrew Scipione mengatakan pelaku penyanderaan diperkirakan lebih dari satu orang dan sampai saat ini belum bisa memastikan apakah itu berkaitan dengan rencana serangan teroris di Australia.

Ia menambahkan, petugas belum berbicara dengan penyandera serta belum dapat menentukan berapa banyak orang yang terkunci di kafe tersebut.

Hingga kini, tim penyelamat tengah mengevakuasi warga, termasuk bayi dari tingkat atas di bangunan itu. Beberapa blok di sekitar kawasan telah disterilkan.

Sementara itu, Kepala Eksekutif kafe Lindt, Steve Loane mengatakan sekitar 10 orang staf dan sekitar 30 pelanggan berada di dalam kafe tersebut ketika insiden terjadi.

John Donegan, reporter sebuah stasiun radio milik ABC, Sydney mengatakan polisi menggunakan tangga yang disandarkan untuk mengevakuasi orang melalui jendela dari lantai atas kafe.

"Saya baru melihat tiga atau empat orang yang keluar. Ini adalah operasi yang sangat lambat," kata dia.

Konfirmasi Tony Abbott

Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan motif di balik pengepungan belum diketahui.

"Kami belum tahu motivasi pelaku, kami tidak tahu apakah ini bermotif politik, meskipun jelas ada indikasi itu," katanya.

"Inti dari kekerasan bermotif politik adalah untuk menakut-nakuti orang. Masyarakat Australia damai, terbuka, dan murah hati,” kata Abott.

Abbott menyebut pertemuan komite keamanan nasional tengah membicarakan masalah keamanan internasional untuk Australia, kebijakan perlindungan perbatasan, dan respons nasional untuk mengembangkan situasi aman.

Abott mengatakan pikiran dan doanya kini dipengaruhi oleh insiden yang sangat mengganggu ini.

"Saya bisa memahami kekhawatiran dan kecemasan rakyat Australia pada saat ini, tetapi pikiran tidak boleh terjebak dalam hal ini," Abbott menambahkan.

Pemimpin Oposisi Bill Shorten mengatakan ia memiliki keyakinan penuh terhadap keterampilan para aparat kepolisian untuk menegakkan keamanan.

"Seperti semua warga Australia, saya sangat berharap dan berdoa agar masalah ini dapat diselesaikan secara damai," katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi seperti dikutip ABC pada Senin (15/12).

Komunitas Muslim Siap Bantu

Sementara itu, Kepala Pimpinan Muslimr Australia, Profesor Ibrahim Abu Mohamed dalam sebuah  pernyataan mengatakan komunitas Muslim ‘hancur’ karena kejadian itu.

Sementara itu Presiden Asosiasi Muslim Lebanon, Samier Dandan, mengatakan kepada para pemimpin Muslim Australia untuk melihat apakah masyarakat Muslim dapat membantu mengungkap teror tersebut.

Dia mengatakan, hal itu tidak diketahui siapa yang ada di balik pengepungan dan apakah ada link ke komunitas Muslim Australia.

"Apakah dia adalah seseorang yang termasuk dalam komunitas Muslim Australia atau tidak, kita masih menunggu informasi yang akan diberikan oleh polisi, dan berdasarkan itu jika ada sesuatu yang dapat dilakukan oleh komunitas Muslim untuk membantu, kami akan berada di sana," kata dia. (abc.net.au)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home