Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 00:09 WIB | Selasa, 14 April 2020

MUI Sarankan Pertimbangkan Kembali Rencana Mudik

Warga melintas di depan spanduk berisi anjuran untuk tidak mudik guna mencegah penyebaran virus corona penyebab COVID-19 di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (8/4/2020). (Foto: Antara/Prasetia Fauzani)

JAKARTA, SATHARAPAN.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyarankan warga Muslim mempertimbangkan kembali rencana untuk mudik guna merayakan Idul Fitri 1441 Hijriyah, mengingatkan bahwa mudik semasa wabah COVID-19 justru bisa mendatangkan masalah.

"Mudik untuk bersilaturahmi sangat dianjurkan. Namun, kalau dipaksakan alih-alih membawa manfaat malah bisa membawa masalah," kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh saat menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (13/4).

Ni'am menyarankan umat Islam memanfaatkan teknologi untuk bersilaturahmi semasa wabah. Ia mengingatkan warga Muslim agar tidak mewujudkan niat baik untuk bersilaturahmi dengan cara yang salah, yang bisa mendatangkan dampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain.

"Harus diingat, hari ini pemerintah menetapkan pembatasan sosial berskala besar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, zona dengan penularan COVID-19 yang tertinggi," katanya.

Ni'am menyampaikan Hadis Nabi Muhammad SAW yang berkenaan dengan penanggulangan wabah.

"Apabila kamu mendengar ada wabah di suatu daerah, maka jangan masuk ke daerah itu. Sebaliknya, kalau kamu berada di kawasan yang terjadi wabah, maka jangan keluar dari kawasan itu agar tidak menularkan ke luar," katanya mengutip Hadis Nabi Muhammad SAW.

Ni'am mengatakan bahwa akan ada banyak kebiasaan dan tradisi Ramadhan dan Idul Fitri yang tidak bisa dilakukan dalam masa wabah seperti sekarang mengingat ada pembatasan kegiatan di luar rumah dan pembatasan sosial lain untuk mencegah penyebaran penyakit.

"Hikmah COVID-19 hari ini adalah mari kita jadikan rumah kita sebagai pusat kegiatan ibadah. Kita terangi rumah kita dengan ibadah, jangan gelap seperti kuburan," demikian Asrorun Ni'am Sholeh.

Demikian pula Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy kembali mengajak masyarakat untuk menunda mudik pada musim Lebaran 2020 atau Hari Raya Idul Fitri sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus corona.

"Sebagai tindak lanjut dari arahan Bapak Presiden, dan pesan beliau pada kita semua untuk tidak mudik pada musim Lebaran tahun ini. Menunda dan menggantinya di akhir tahun," kata Menko PMK dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/4).

Menko PMK meminta masyarakat menunda tradisi mudik Lebaran masyarakat Indonesia dan menggantinya dengan liburan akhir tahun sebagaimana telah difasilitasi dalam penggeseran libur cuti bersama Hari Raya Idul Fitri.

Pemerintah menggeser cuti bersama Hari Raya Idul Fitri yang seharusnya tanggal 26-29 Mei menjadi tanggal 28-31 Desember. Selain itu pemerintah juga menambah cuti bersama pada 28 Oktober sebagai libur panjang dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Muhadjir mengaku penggeseran cuti bersama Lebaran ini diambil oleh pemerintah dengan berat hati namun dilakukan untuk kepentingan yang lebih besar yaitu memutus rantai penyebaran COVID-19.

Dia memastikan bahwa pemerintah terus bekerja dalam mengatasi wabah COVID-19 yang terjadi di Indonesia. "In syaa Allah wabah COVID-19 ini bisa secepatnya dapat kita atasi. Sambil kita terus berdoa, semoga bangsa Indonesia senantiasa mendapat perlindungan dan pertolongan dari Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Menko PMK.

Hingga kini kasus positif COVID-19 di Indonesia terus bertambah dan telah tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia. Per tanggal 13 April 2020, terdapat 316 penambahan kasus baru sehingga total menjadi 4.557 kasus.

Dari total kasus positif tersebut, sebanyak 380 orang telah dinyatakan sembuh dari penyakit COVID-19 dan 399 jiwa meninggal dunia. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home